Mohon tunggu...
Redha Sukmana
Redha Sukmana Mohon Tunggu... -

saya adalah pejuang dengan sebuah tulisan,dan pena saya adalah teman sejati selama ini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dimensi Cinta

28 Juni 2011   15:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:06 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Getaran demi getaran di rasakan oleh pecinta di dunia ini namun getaran itu sulit di artikan dalam sebuah mana berkecekupan,Problematika saat ini kalangan remaja adalah cinta,sebagai pemuda yang normal tentunya cinta sudah dimaksudkan kepada hal yang tidak tabu tentunya,bukan ingin menghalalkan kemaksiatan namun cuma ingin mengungkapkan perasaan ku saat ini.

Aku seorang pemuda normal tentunya,perasaan bergejolak kurasakan ketika aku mendekati seorang wanita yang berparas cukup sempurna menurutku,keinginan untuk mendapati dirinya memang menjadi prioritas untuk seleraku yang serba sederhana tapi agamaku melarang semua itu bahkan hukum terberat setelah murtad dan durhaka terhadap orang tua,pengertian dari dosa setelah durhaka terhadap orang tua ialah jika saja aku mendapatinya dan aku bermaksiat dengannya maka mutlak buatku neraka sang illahi. Apa yang harus aku lakukan dengan semua problematika cinta yang penuh gairah romantika ini,apakah aku harus diam terombang-ambing menutupi kegelisahan hati yang semakin menjerat ku saat ini,hatiku menjerit terus memaksaku mengatakan apa yang aku rasakan,Apakah ini hanya perasaan sementara yang aku rasakan padanya, apa aku jatuh hati pada wajahnya atau mungkin aku lebih buruk aku jatuh hati pada anggota tubuhnya tapi perasaan yang aku rasakan bukan seperti itu, aku merasakan bukti nyata dari sebuah indahnya cinta anak manusia,perasaan yang suka membuat aku berpikir inilah cinta yang aku rasakan kawan..Bukankah cinta kepada kepada sang khalik adalah sebuah cinta yang abadi tentunya bahkan cinta kepada Nya melebihi mencintai diri sendiri. Gelisah setiap malam yang aku rasakan cukup membebani diriku saat ini, semua kegelisahan ini adalah buah implimentasi dari gejolak jiwa yang ku rasakan selama ini dan aku ingin mencurahkan hasrat jiwa ini tapi aku takut salah kaprah dalam masalah ini jika saja nanti aku salah dalam penentuan sikap maka diriku bertaruh dengan hilangnya akhlak yang selama ini ku takuti. Perubahan menuju kedewasaan memang cukup sempurna, Tuhan telah memberikan kita keindahan dunia semenjak nikmat pertama kelahiran yang kita rasakan dan sekarang aku berdiri dengan sejuta keindahan nikmatnya dan nikmat ini akan terus kita rasakan sampai kita menutup mata pastinya, Bentuk perasaan yang aku rasakan saat ini memang sebuah nikmat sepengetahuan ku,Aku ingin merengkuh cinta yang abadi dengan menjadikan dia seorang ratu dalam dua kehidupan menurut tuntunan ilmu agamaku,aku ingin menjadikan dia sebagai ibu dari anak-anakku dan aku menginginkan dirinya menjadi bidadari untuk sebuah penantian yang abadi dan hakiki tentunya dan aku ingin mengabdikan segenap hatiku untuk semua cinta itu. Keinginan memiliki nya semakin membuncah menggetarkan setiap relung hati, Keinginan ini perlahan semakin gila,semakin tak berarah,cinta membuat setiap anak manusia menjadi setengah gila bahkan jika dosis semakin tinggi akan menjadi gila inilah problema yang aku hadapi saat ini kawan, di saat penantian itu datang aku ingin dia tahu bahwa aku telah mengangumi nya sejak lama dan aku ingin mendapati cintanya dalam kehidupan yang suci dan di sahkan oleh agama hingga akhirnya kenikmatan cinta dapat kita rasakan bersama.sejenak harus berpikir kembali kenapa di usia ini masa-masa penuh pemikiran tentang hal lain harus di ganggu dengan pikiran-pikiran seperti ini, Bisakah aku beranjak dari segelintir masalah ini.

Permasalahan cinta memang sulit untuk diselesaikan wahai kawan,semua butuh proses dan waktu berkepanjangan dalam penentuan sikap tapi semua ini adalah seni kehidupan yang dapat kita nikmati dalam aturan keagamaan. Jika saja perasaan ini tak bergejolak seperti ini ,akankah indah duniaini tercipta mungkin saja jawabannya tidak. Dengan cinta dunia menjadi penuh warna sehingga lahirlah karya-karya besar karena gejolak jiwa yang tersirat di balik karya,bukankah kita lahir ke dunia juga dengan keikutsertaan cinta orang tua yang hakiki. Ku bersiap menuntaskan semua hal untuk memikirkan apa yang harus aku lakukan saat ini jika saja kebahagiaan di masa depan akan ku rengkuh aku bersiap memikirkan pondasi untuk sebuah penantian panjang nanti dan aku yakin jika sang bidadari itu memang jodohku aku akan memiliki hak penuh untuk nya. Semua cinta ini akan ku rengkuh dengan sebuah kebahagiaan nantinya dan semuanya telah ku serahkan pada sang khalik sebagai penuntun jalannya kehidupan.Aku siap menjadi apa yang seharusnya aku saat ini, menjadi seorang muslim dan pelajar islam tentunya dengan segenap potensi akan ku taklukan gerbang cakrawala ilmu.dan aku akan kembali menjadi seorang pemenang dengan segala jenis tantangan.

Tulisan ini ku persembahkan untuk Seseorang Bidadari di masa impianque

Ku berdoa kepada Sang Kuasa Supaya memberikan cahaya cinta

Yang semakin besar jika memang dia jodohku

Dan hilangkan rasa ini jika dia memang bukan Jodohku..

Amin yea RABB…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun