Tujuan utama dari pemisahan ini adalah agar koperasi tidak lagi dianggap identik dengan UMKM, sehingga keduanya dapat berkembang secara optimal sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing. Presiden Prabowo menginginkan agar koperasi di Indonesia dapat tumbuh menjadi entitas besar dan kuat, seperti yang terjadi di negara-negara lain, misalnya Amerika Serikat. Beliau berharap setidaknya ada satu hingga lima koperasi di Indonesia yang dapat mencapai skala besar.
Selain itu, pemisahan ini memungkinkan pemerintah untuk lebih fokus dalam mengelola dan mengembangkan sektor koperasi dan UMKM secara terpisah. Dengan demikian, diharapkan kedua sektor tersebut dapat lebih efektif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Menteri Koperasi yang baru, Budi Arie Setiadi, telah merencanakan beberapa langkah strategis dalam 100 hari pertama masa kerjanya untuk memperbaiki ekosistem perkoperasian di Indonesia. Langkah-langkah tersebut meliputi digitalisasi koperasi, rebranding dan revitalisasi koperasi, serta penguatan tata kelola dan sumber daya manusia koperasi. Tujuannya adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam koperasi dan membangun kepercayaan terhadap institusi koperasi.
Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi)
Pengalaman dan Kompetensi:
- Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Dalam posisi ini, ia terlibat dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan, yang sering kali berkaitan dengan koperasi.
- Memiliki pengalaman dalam tata kelola lembaga, pengembangan masyarakat, dan pengentasan kemiskinan.
Potensi Keberhasilan:
- Fokusnya pada digitalisasi dan rebranding koperasi menunjukkan pemahaman terhadap kebutuhan modernisasi di sektor koperasi.
- Kompetensinya dalam mengelola isu-isu pembangunan pedesaan dapat menjadi aset, karena koperasi sering kali berakar di komunitas pedesaan.
Tantangan:
- Tantangan terbesar adalah mengubah stigma lama bahwa koperasi hanya sekadar alat pendukung ekonomi mikro, menjadi entitas besar yang berkontribusi signifikan dalam perekonomian nasional.
- Mengintegrasikan teknologi dengan koperasi tradisional juga membutuhkan pendekatan yang inovatif.
Maman Abdurrahman (Menteri UMKM)
Sementara itu, Kementerian UMKM yang dipimpin oleh Maman Abdurrahman akan fokus pada pengembangan sektor UMKM yang jumlahnya mencapai sekitar 60 juta di seluruh Indonesia. Dengan pemisahan ini, diharapkan penanganan dan pengembangan koperasi serta UMKM dapat dilakukan lebih terfokus dan efektif, sesuai dengan visi Presiden Prabowo untuk memajukan perekonomian Indonesia melalui penguatan kedua sektor tersebut.
Pengalaman dan Kompetensi:
- Maman Abdurrahman adalah politisi dan tokoh yang aktif di DPR, dengan pengalaman di sektor legislasi, termasuk dalam isu-isu ekonomi.
- Ia dikenal sebagai pemimpin yang energik dan pragmatis, tetapi rekam jejak langsungnya dalam pengelolaan UMKM belum banyak diketahui.
Potensi Keberhasilan:
- Sebagai politisi, ia memiliki akses luas ke jaringan pengambil kebijakan yang dapat mendukung program-program UMKM.
- Fokusnya pada UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia menunjukkan niat untuk mendorong inovasi dan peningkatan produktivitas sektor ini.
Tantangan:
- Dengan jumlah UMKM di Indonesia yang sangat besar (sekitar 60 juta), tantangan utama adalah menciptakan program yang inklusif dan berdampak besar.
- Minimnya pengalaman teknis dalam pengelolaan UMKM dapat memerlukan dukungan tim ahli untuk memastikan keberhasilan implementasi kebijakan.
Analisis dan Kesimpulan
Kemampuan Menjalankan Tugas:
- Budi Arie Setiadi memiliki latar belakang yang lebih relevan untuk memimpin Kementerian Koperasi, terutama dalam pemberdayaan masyarakat dan modernisasi koperasi. Pengalamannya di bidang pembangunan desa memberi modal yang kuat.
- Maman Abdurrahman mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan sektor UMKM, mengingat fokus utamanya sebelumnya lebih ke legislasi dan politik. Namun, kepemimpinannya dapat dioptimalkan melalui kolaborasi dengan pakar dan stakeholder UMKM.
Rekomendasi untuk Keberhasilan:
- Budi Arie perlu memastikan strategi digitalisasi dan modernisasi koperasi benar-benar membumi di lapangan.
- Maman Abdurrahman perlu membangun tim ahli untuk merancang program UMKM berbasis data dan teknologi serta fokus pada pemberdayaan pelaku UMKM melalui pelatihan, akses pembiayaan, dan digitalisasi.
Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan tim yang kompeten, keduanya memiliki peluang untuk menjalankan tugas dengan baik meskipun terdapat tantangan besar yang harus dihadapi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI