Mohon tunggu...
Jurika Fratiwi SH SE MM
Jurika Fratiwi SH SE MM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sekjen DPP Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO)

Saat ini menjabat Ketum Himpunan Digitalisasi Industri Pedesaan Indonesia yang membina Industri Rumahan Sabut Kelapa adalah Perempuan Kontraktor Pertama yang melakukan penghijauan menggunakan dengan media sabut kelapa di Indonesia. Menjadi deligasi perwakilan Indonesia menghadiri konfrensi sabut kelapa dunia di Klara pada tahun 2015 yang termotivasi bagaimana memberdayakan sumber daya alam dan pemberdayaan ekonomi Indonesia dengan memberikan pendampingan untuk UMKM untuk pemberdayaan sumber daya alam dan Sumberda Daya Manusia. Saat ini juga menjabat : - Sekretaris Jendral (sekjend) Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (DPP HIPMIKINDO), - Ketua Poros Hijau (POHI) DKI Jakarta - Ketua Komtap Perikanan IWAPI - Ketua Bidang Pendidikan DEKOPIN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Produk Ramah Lingkungan Sabut Kelapa dan Penghargaan Proper Hijau Pertamina

7 September 2023   19:14 Diperbarui: 15 September 2023   22:49 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuburan lahan dengan pemasangan cocomesh di PGE Ulubelu/Dokpri

JAKARTA -  PT Pertamina Geothermal Energy (“PGE”) Area Ulubelu di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung untuk kedua kalinya kembali meraih penghargaan PROPER Hijau atas kinerja pengelolaan lingkungan hidup sektor pertambangan, energi dan migas pada tahun 2018. Penghargaan bagi PGE Ulubelu itu diserahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, Kamis (27/12/2018), di Hotel Bidakara Jakarta.

"Keberhasilan tesebut menunjukkan bahwa komitmen Pertamina dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup seiring dengan keberlangsungan kegiatan usaha, antara lain salah satunya adalah penghijauan di area project tersebut. Pastinya lahan yang berada di area geothermal sebagian besar bermasalah, lahan terasering yang di cut and fill  memiliki kemiringan dan tandus dikarenakan adanya panas gas alam, jika Pertamina tidak memperhatikan penghijauan di area tersebut tidak akan berhasil. 

"PGE menunjuk  dan menyerahkan  PT. Pertiwi Alam Jaya untuk melakukan penghijauan lahan disini", kata Jurika selaku Founder PT Pertiwi dan perempuan pertama dan satu-satunya yang  memimpin perusahaan bergerak dalam penanganan lahan bermasalah dengan teknologi menggunakan sabut kelapa. Jurika yang juga membina banyak industri rumahan sabut kelapa di seluruh Indonesia berharap teknologi menjadi primadona di PUPR, Jurika menyampaikan dan menghimbau untuk menteri PUPR dan para pemangku kepentingan di PUPR yang selama ini menjadikan pelastik geomat sebagai primadona dalam pembuatan infrastruktur khususnya di IKN, Jurika meminta untuk menghentikan penggunaan pelastik geomat yang menjadi sampah dan tidak bisa menyatu dengan tanah, berbeda dengan sabut kelapa yang maksimal dalam jangka waktu 2 sd 3 tahun tergredibel menyatu dengan tanah dan menjadi nutrisi bagi tanah karena serabut kelapa mengandung unsur hara. Indonesia harus bangga menggunakan produk sumber daya alam yang di hasilkan dari kekayaan alam yang ada dan di maanfaatkan secara maksimal dengan melibatkan banyak industri kreatif rumahan yang mayoritas pekerjanya adalah ibu rumah tangga sehingga pemerataan pemberdayaan ekonomi pada perdesaan dan pesisir pantai. Dengan keanggulan sabut kelapa yang sangat luarbiasa dibanding pelastik geomat. Apresiasi untuk pertamina memang layak  mendapatkan  penghargaan PROPER Hijau " kata Jurika yang menjabat Sekjen DPP Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo).

Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa PGE Ulubelu telah mampu mengelola kegiatan operasional dengan baik serta menjaga aspek-aspek lingkungan, seperti energi, emisi, air, serta limbah B3 dan Non B3 dan penghijaun pada area project. Sebagai sumber energi baru terbarukan, Energi panas bumi yang dikembangkan PGE Ulubelu benar-benar menjadi energi bersih tanpa berpotensi merusak lingkungan. 

Selain itu pengembangan energy panas bumi juga bersifat renewable (bisa diperbaharui) sehingga dapat berlangsung terus menerus dengan menjaga keadaan reservoir yang ada di dalam bumi. tahun 2018 ini PGE Area Ulubelu berhasil mendapatkan penghargaan PROPER Hijau untuk ke-2 kalinya secara berturut-turut. 

Penghargaan ini merupakan wujud bahwa komitmen pertamina sangat kuat dalam menjalankan bisnis energi geothermal secara aman, optimal dan berwawasan lingkungan. Di samping itu juga kami tetap komit dalam menjalankan program Community Development sehingga terciptanya hubungan yang sehat dan harmonis dengan seluruh stakeholders yang ada di wilayah operasional project. 

Komitmen PGE selain memberikan kontribusi sebesar 25% kebutuhan listrik di Provinsi Lampung, juga harus memastikan bahwa kegiatan operasional yang berlangsung, tidak merusak lingkungan, bahkan kalau bisa, berkontribusi untuk keadaan lingkungan yang lebih baik. PGE Ulubelu saat ini mengelola sumber energi listrik dari panas bumi berupa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu di Kabupaten Tanggamus yang terus dikembangkan oleh Pertamina, untuk saat ini PGE Ulubelu telah melakukan pembangkitan listrik dengan kapasitas terpasang sebesar 4X55 MW dengan empat pembangkit yaitu Unit 1,2,3 dan 4.  (jf)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun