Jakarta, Kompasiana
Presiden Joko Widodo menerima Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Kecil dan Mikro Indonesia (DPP HIPMIKINDO) himpunan yang menaungi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Asosiasi dan himpunan yang diterima Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, tersebut ialah Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo), Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumandiri) 18/06 .
Kepala Negara dalam pengantarnya menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan para pengurus himpunan dan asosiasi itu. Kali ini, Presiden ingin mendapatkan masukan singkat dan tidak terlalu panjang, yang utamanya berkaitan langsung dengan peningkatan UMKM di Indonesia.
"Saya ingin  hari ini mendapat masukan-masukan dalam rangka mendesain kebijakan utamanya yang berkaitan dengan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah yang kita tahu jumlahnya terakhir data yang saya terima 62,9 juta unit usaha di Indonesia," kata Presiden,
"Saya kira kita memiliki kesempatan yang masih sangat longgar sekali di Indonesia untuk mengembangkan usaha-usaha yang ada. Peluang-peluang seperti itu marilah kita gunakan sebaik-baiknya baik di usaha jasa, perdagangan, atau industri kecil dan menengah yang saya sendiri mengalaminya mulai dari nol," kata Presiden.
Terlihat hadir dalam rapat tersebut mewakili Hipmikindo  Founder dan Pembina Nining Indrayana Soesilo  istri dari Indrayana Soesilo yang sempat menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, dari Oktober 2014 hingga Agustus 2015, yang didampingi  Ketua Umum Syahnan Phalipi serta Sekjen Jurika Fratiwi dan 4 pengurus lainnya
Kepada para pengurus asosiasi dan himpunan yang hadir, Presiden juga menyinggung apakah UMKM-UMKM yang ada di Indonesia masih memerlukan fasilitas lainnya yang harus disediakan oleh pemerintah. Namun, Kepala Negara mengingatkan bahwa fasilitas-fasilitas yang nantinya mungkin akan diberikan oleh pemerintah tidak sampai mematikan jiwa kewirausahaan para pelaku UMKM di Indonesia.
"Tetapi juga hati-hati, fasilitas-fasilitas yang terlalu banyak itu kadang-kadang justru melemahkan (jiwa) entrepreneurship dari kita semua. Fasilitas perlu, tetapi jangan sampai melemahkan karakter entrepreneurship yang kita miliki," kata Presiden. Seringkali mental entrepreneuship umkm kita masih tergolong manja dengan fasilitas-fasilitas sehingga mengikis jiwa kemandirian.
Presiden juga berharap masukkan-masukkan terus berkelanjutan untuk disampaikan kepada presiden (jf)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H