Mohon tunggu...
Rosdyana Putri
Rosdyana Putri Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana hukum yang suka menulis dan menggambar

happy woman

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dunia Tanpa Suara (6 Alasan untuk Menjadi Penulis)

20 Mei 2021   12:10 Diperbarui: 20 Mei 2021   12:09 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis dan menjadi seorang penulis itu sebenarnya amat mudah untuk dilakukan, karena kita hanya perlu memiliki ide, kemudian beberapa perlengkapan alat tulis serta tekad dan semangat yang kuat. Namun, nyatanya tidaklah demikian, tak sedikit yang mengeluh jika kegiatan menulis itu sulit, padahal menulis adalah kegiatan yang tak pernah lepas dari kehidupan kita bahkan setiap harinya. Benar bukan?

Tentunya, setiap orang seharusnya bisa menuangkan ide pikirannya melalui tulisan karena  setiap orang pasti memiiliki cerita untuk dituliskan. Sehingga jika mulai merasa menulis itu susah, berikut ini ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan untuk memulai dan mencintai kegiatan tersebut.

1. Menulis karena menyukainya

“If you love doing something you don’t look at the clock.” –Sidney Sheldon

Ini adalah alasan yang paling sederhana untuk mulai menulis.  Menulislah dengan perasaan bahagia lalu ketika tulisan itu dibaca banyak orang kemudian membawa manfaat tentu rasanya senang bukan kepalang.

2. Memperluas jaringan pertemanan.

“Temanmu adalah cerminan dirimu.” –Anonim

Menulis tak hanya sekadar hobi, bisa juga menjadi media memperluas pertemanan. Rasanya sangat menyenangkan ketika membayangkan bertemu dengan teman-teman yang memiliki ketertarikan yang sama. Duduk melingkari meja, berkumpul merumuskan ide-ide menarik sembari bercanda dan tertawa, dan bukan tidak mungkin kita bisa memperluas pertemanan hingga ke seluruh dunia.

3. Aktualisasi diri

“Aku ada dan aku ingin dianggap ada.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun