Mohon tunggu...
Rivalino Shaffar
Rivalino Shaffar Mohon Tunggu... profesional -

Rivalino Shaffar (Rino) adalah seorang Fasilitator 7 Habits of Highly Effective People dan Mastering My Career. Rino adalah penulis buku-buku perencanaan karir, Ngapain Kerja Kalau Terpaksa? Masih Cuek dengan Kuliahmu dan Menjadi Bawahan Berpengaruh. Rino juga pencipta sistem perencanaan karir, The Essential Career Compass dan Anda dapat merencanakan karir Anda di websitenya www.skillmoretraining.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi berdasarkan Hukum Alam (Principle Centered Democracy)

7 Agustus 2014   12:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prinsip sering disalahartikan dengan dasar sehingga penggunaannya bisa pada dasarnya sama dengan pada prinsipnya. Padahal prinsip atau principle berarti general cause and effect atau basic general truth. Semua orang yang belajar ilmu akutansi akan mempelajari accounting principles atau prinsip-prinsip akutansi yang jika dilanggar akan merusak keseimbangan pembukuan. Dalam ilmu fisika dan penerbangan juga ada prinsip-prinsip atau sering disebut hukum fisika dan penerbangan yang jika dilanggar akan membuat suatu mesin rusak, besi patah atau lumer dan pesawat tidak bisa terbang atau bahkan terjatuh.

Prinsip-prinsip ini kita ketahui melalui pembelajar dan uji coba karena sebenarnya prinsip sudah ada tanpa persetujuan atau pengetahuan manusia. Itulah yang membuat pada awalnya cendikiawan Spanyol, Abbas Ibnu Firnas (tahun 852), bereksperimen manusia terbang dan beberapa abad kemudian cendikiawan Amerika Serikat berhasil mengidentifikasi, bukan menciptakan, prinsip-prinsip penerbangan untuk sebuah mesin terbang. Dan sekarang kita memiliki pesawat di angkasa maupun luar angkasa. Prinsip adalah hukum alam atau sunnatullah (istilah umat Islam) atau dama niyama (istilah umat Budha).

Alat-alat navigasi, automotif dan gadget mutakhir kita tunduk atau mengikuti suatu sistem atau hukum alam. Jika alatnya rusak, bencana terjadi. Dalam ilmu komunikasi, ekonomi, elektromagnetik, kedokteran dan semua keilmuan yang diketahui manusia saat ini mengikuti hukum alam yang jika dilanggar akan membawa bencana, seperti dalam kelestarian lingkungan hidup. Jika hutan diubah sebagian besarnya menjadi kebun kelapa sawit demi mengejar peningkatan ekonomi suatu daerah, binatang yang menghuni habitat akan pergi atau mati, rantai makanan akan terganggu bahkan terputus karena predator pergi dan perkembangan spesies lain menjadi tidak terkontrol, timbul lah masalah dan kerusakan, seperti wabah belalang dan ulat bulu.

Dalam keilmuan yang saya geluti, Perencanaan Karier, cara-cara kita merencanakan masa depan, mengejar cita-cita dan hidup sejahtera serta penuh manfaat harus juga tunduk pada hukum alam. Perbandingan cerai-pernikahan di Indonesia sudah mencapai 1 : 7 (2010). Keganasan pelajar dan mahasiswa meningkat dari tindak kriminal yang mereka lakukan. Kemana orangtuanya? mencari nafkah, mencari sesuap berlian, demi keluarga. Namun ketidakseimbangan dan pelanggaran hukum alam lainnya membuat begitu banyak bencana sosial. Langkah perencanaan karier yang selaras dengan hukum alam ini yang saya kupas dalam buku terbaru saya, The Essential Career Compass.

Dalam demokrasi yang saat ini menuhankan pendapat rakyat dan hak asasi manusia, hukum alam tetap berlaku. Pendapat mayoritas rakyat bisa keliru dan bisa mendatangkan bencana. Hak asasi manusia bisa diidentifikasi secara keliru seperti kondisi homoseksual. Setuju, bahwa kaum homoseksual atau lebih lengkapnya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), tidak boleh dilecehkan dan dianiaya namun kondisi mereka harus tetap dianggap sebuah penyimpangan dari hukum alam reproduksi manusia. Suatu kekeliruan untuk mendukung apa lagi melegalkan pernikahan homoseksual karena legal adalah hukum manusia yang seharusnya tunduk pada hukum alam.

Dengan teknologi canggih dan kemampuan promosi yang luar biasa hebat pendapat rakyat bisa diubah dari menentang menjadi menerima bahkan mendukung suatu paham atau gaya hidup namun hukum alam tidak bisa dinegosiasikan. Rezim yang lalim akan jatuh oleh usia diktator yang menua. Banjir, kekeringan, wabah penyakit dan pengangguran bisa terjadi karena kebijakan demokrasi yang melanggar hukum alam. Ini semua kembali ke bagaimana kita bertingkah laku seperti cendekiawan yang terus memahami hukum alam untuk keselamatan dan kelanggengan hidup. Kemudian mulai membuat aturan di rumah, di masyarakat maupun bernegara yang selaras dengan hukum alam.

Pada akhirnya, bukan sistem atau hukum pencernaan kita yang menyesuaikan pada selera makan dan rasa yang lezat, tapi selera makan dan rasa yang lezat yang menyesuaikan pada sistem pencernaan kita. Baru lah kita mencapai kesehatan yang terbaik.

Untuk Indonesia yang hebat dengan cara yang sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun