Mohon tunggu...
priscila oktaviana
priscila oktaviana Mohon Tunggu... -

psikolog uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wahh Ternyata Kita Baru Tahu

24 November 2014   01:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Manusia Itu Tidak Lepas dari Semua Ini Lho

(3 kerangka kognisi/berfikir seseorang)

Menurut kalian semua apa sih berfikir itu??? Berfikir merupakan proses yang membentuk representasi mental baru melalui transformasi informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas, dan kecerdasan. Berikut ini ada beberapa dasar tentang berpikir, di antaranya yaitu :

1.Berpikir adalah kognitif–terjadi secara “internal”, dalam pemikiran–namun keputusan diambil lewat perilaku

2.Berpikir adalah proses yang melibatkanbeberapa manipulasi pengetahuan dalam sistim kognitif.

3.Berpikir bersifat langsung dan menghasilkan perilaku yang “memecahkan” masalah atau langsung menuju solusi.

Nahh sekarang langsung saja ke inti pembahasan yaitu kerangka pertama kognisi atau berfikir seseorang, yaitu yang biasa disebut “pembentukan konsep”. Pembentukan konsep berhubungan dengan pengasahan sifat-sifat yang sesuai dengan kelas objek atau ide. Definisi awal konsep ialah “penggambaran mental, ide, atau proses”. Konsep didefinisikan dalam ciri-cirinya. Kekhususan di antara ciri yang dapat dibuat dalam dasar kuantitatif juga dalam dasar kualitatif telah dipaparkan.

Banyak orang akan lebih cepat mati daripada berpikir. Dalam kenyataannya mereka begitu.

Bertrand Russell

Ada sebuah teori yang erat dengan “pembentukan konsep” yaitu asosiasi. Ini merupakan teori tertua dan paling berpengaruh dalam pembentukan konsep. Ini juga bisa disebut dengan asosiasisme. Prinsip asosiasi juga mengendalikan bahwa pembelajarn konsep adalah hasil dari

1.Menguatkan pasangan tepat dari sebuah stimulus dengan respons yang mengidentifikasikannya sebagai sebuah konsep.

2.Non-penguatan (bentuk hukuman ) pasangan yang tidak tepat dari sebuah stimulus dengan respon untuk mengidentifikasikannya sebagai sebuah konsep.

·Pengujian Hipotesis

Ada sebuah cara yang telah lama berkembang, dan menjadi sebuah pendapat umum cara ini yaitu “pengujian hipotesis”. Cara ini kadang digunakan seseorang untuk memecahkan masalah dan membentuk konsep dengan menformulasikannya. Tahap awal dalam pembentukan konsep adalah memilih hipotesis atau strategi yang konsisten dengan objek penelitian kita. Seorang partisipan bisa memilih beberapa strategi pembentukan konsep di bawah ini, yang disebut dengan istilah “pemindaian/pemusatan”, di antaranya yaitu :

a.Pemindaian simultan. Cara ini digunakan di mana, partisipan mulai dengan seluruh hipotesis dan mengeliminasi yang tak dapat dipertahankan.

b.Pemindaian berturut-turut. Strategi ini digunakan di mana, partisipan mulai dengan hipotesis tunggal, mengembangkannya jika berhasil dan jika tidak berhasil, dapat menggantinya dengan hipotesis lain berdasar pengalaman sebelumnya.

c.Pemusatan konservatif. Cara ini digunakan di mana,partisipan menformulasikan hipotesis, memilih kejadian positif sebagai fokus, dan kemudian membuat urutan penyusunan kembali dengan memperhatikan ciri yang mana menjadi positif dan negatif.

·Di dalam teknik “pemusatan konservatif” di atas dikenal istilah yang dinamakan kemungkinan fokus (focus gambling). Kemungkinan fokus ialah sebuah pengkarakterisasian dengan mengganti lebih dari satu ciri di dalam waktu yang sama.

Sekarang kita menuju ke kerangka kognisi atau berfikir kedua yaitu “logika”. Jika berfikir adalah proses umum untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran, sementara ‘logika’ ialah suatu ilmu berfikir. Berfikir dan logika telah menjadi subjek spekulasi untuk waktu yang lama. Lebih dari 2000 tahun yang lalu Aristoteles memperkenalkan suatu sistem penalaran atau validasi argumen yang kita sebut “silogisme”

Di dalam sebuah logika dikenal beberapa penalaran, yang utama adalah dua aspek penalaran di bawah ini, di antaranya :

-Penalaran deduktif : merupakan sebuah konklusi yang anda buat, dan dihasilkan melalui penalaran.

-Penalaran silogistik : merupakan sebuah sistim penalaran yang didasarkan pada 3 variabel independen, di antaranya bentuk argumen, isi argumen, dan kemajemukan individu partisipan.

Nah kerangka kognisi atau berpikir manusia yang ketiga yaitu ‘pengambilan keputusan’. Setiap manusia pastilah dalam kehidupannya mempunyai beberapa pilihan atau choice yang kadang memaksanya untuk segera cepat mengambil keputusannya.

·Di dalam konsep ‘pengambilan keputusan’ ada sebuah jenis penalaran yang berkaitan dengan konsep ini. Jenis penalaran ini disebut dengan ‘penalaran induktif’. Penalaran induktif ialah suatu bentuk penalaran, di mana sebuah kesimpulan biasanya dinyatakan secara implisit atau eksplisit dalam konteks pernyataan kemungkinan.

Di dalam keputusan, dikenal juga istilah ‘kerangka keputusan’ (decision frames). Menurut Tversky dan Kahneman (1981), kerangka keputusan ialah konsepsi tindakan, hasil keluaran, serta kontigensi pembuat keputusan yang diasosiasikan dengan pilihan-pilihan tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun