Mohon tunggu...
Cakra Inderasena
Cakra Inderasena Mohon Tunggu... -

warsimi.blogspot.com | seorang mahasiswa sebagai badut | pesan badut ? hihihi 021-94447440

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bisbul, Buah yang Makin Langka

8 April 2012   02:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:54 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisbul, awalnya saya tidak  mengenal  buah yang satu ini, pertama kali berkenalan dengan bisbul yaitu saat berkunjung  ke rumah kerabat yang juga seorang peneliti di puspitek, saya disuguhi buah berkulit merah seperti beludru, saat diiris menjadi dua bagian, tersebar aromanya yang wangi, daging buahnya begitu lembut dan manis. penasaran dengan bisbul saya cari tambahan informasi di internet mengenai buah yang tekstur daging buahnya lembut seperti mentega, Buah bisbul mengandung banyak manfaat  antara lain meningkatkan daya tahan tubuh karena dalam setiap 100 gram buah bisbul mengandung 2,8 gram protein, 0,2 gram lemak, 11,8 gram karbohidrat, 1,8 gram serat, 46 mg kalsium, 18 mg fosfor, 0,6 mg zat besi, vitamin A, vitamin C, tiamin, roblavin, dan energi (sumber). Ada yang berbeda dengan buah bisbul yang saya lihat di internet, buah bisbul yang saya makan tak ada bijinya, hanya kulit dan daging buah, rasanya manis tak ada sepatnya sama sekali, saat saya lohat pohonnya di samping rumah, ternyata buahnya bergerombol, bisa sampai sepuluh dalam satu gembol, padahal normalnya buah ini paling banyak bergerombol 3 atau 4 buah. setelah tanya-tanya, ternyata pohon bisbul yang ada di samping rumah kerabat saya merupakan pohon hasil uji lab yang sudah di modifikasi tanpa mengurangi sedikitpun gizi yang terkadung dalam buahnya.

Tumbuhan dengan nama latin Diospyros blancoi A. DC. ini cocok di berbagai macam daratan, dari jakarta hingga puncak di bogor udaranya cocok untuk menumbuhkan bisbul hingga berbuah, tapi tetap saja buah ini langka di tengah ibu kota atau bahkan di kota kota lainnya, padahal sejatinya kalau dilempar ke pasaran dan pasar merespon baik, kemungkinan besar perkebunan bisbul akan terbuka, karena umumnya pohon bisbul yang langka kadang hanya di miliki orang perorang atau lembaga penelitian seperti IPB, buah yang kaya vitamin ini bisa di sejajarkan dengan Apel di rak-rak pedagang buah karena warnanya yang merah menawan, rasa dan kulitnya yang seperti beludru dengan rambut kecil-kecil dan tipis menjadi ciri khas yang membuat buah ini tak mudah dilupakan, walaupun rambut tipis yang ada di permukaan kulit buah ini agak gatal, tapi tak menjadi halangan untuk go pasar, karena gatalnya pun sedikit terasa. Kalau pir saja yang bermacam-macam bisa masuk display toko swalayan besar, rasanya bisbul juga mampu bersaing dengan rasa dan permukaan kulitnya yang merah bagai karpet merah kepresidenan. salam cakra klik untuk mampir ke rumah saya :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun