Mohon tunggu...
Adhimas Putro Prasetyo
Adhimas Putro Prasetyo Mohon Tunggu... -

Nothing special about me

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebuah Penantian

27 Juni 2015   12:30 Diperbarui: 27 Juni 2015   13:00 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

Ini adalah sebuah kisah ketika aku masih duduk di bangku SMA dulu,kisahku bersama Ipah,pacarku yang senantiasa menemaniku hingga saat ini. Sebelumnya,namaku Dimas. Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Aku orangnya bisa dibilang supel dan mudah bergaul dengan orang lain,terutama cewek. Sejak kecil aku banyak mempunyai banyak teman cewek sehingga kebanyakan mantan-mantanku putus karena cemburu terhadap pertemananku. Tetapi hal ini berubah ketika aku masuk SMA, semenjak aku diputuskan mantanku pada awal masuk SMA,aku sulit sekali untuk menjalin hubungan dengan seorang cewek. Seiring waktu berjalan aku menjadi bahan olok-olokan temanku karena terlalu lama menjomblo. Dimanapun dan kapanpun aku tidak luput dari bahan bullyan teman-temanku karena statusku.

            Sudah lebih dari 1 tahun aku menyandang gelar jomblo,hingga tiba hari dimana aku menginjakkan kakiku di bangku SMA kelas 2. Waktu itu aku masuk di jurusan IPS dimana kelasku merupakan kumpulan dari murid-murid paling nakal di sekolah. Bolos,mengerjai adik kelas,hingga mengoret-oret fasilitas sekolah adalah kegiatan utama kelas kami disamping belajar. Berkali kali kami masuk ruang BK dan mengumpulkan pundi-pundi poin ketertiban.

            Kebanyakan murid laki-laki dikelasku berstatus jomblo,sehingga kami berlomba-lomba untuk berburu siswi yang baru saja masuk di SMA kami. Pagi itu kami bersama-sama mengamati para adik kelas dari depan kelas. Tidak ada seorang murid barupun yang luput dari pengawasan kami. Ada beberapa siswi baru yang menarik bagi kami. Bel sekolah pun berbunyi,saatnya untuk upacara.

“Akhirnya aku menjadi seorang kakak kelas,ini adalah saat yang tepat untuk mencari belahan jiwaku yang hilang entah kemana,pasti salah satu diantaranya ada di barisan adik kelasku yang cantik-cantik” pikirku dalam hati setelah melihat adik kelasku yang mengikuti upacara hari pertamanya di SMA.

“ Bagaimana,sudah dapat buruan?” kata Ceper,salah seorang temanku

“ Buruanku sangat banyak dan statusku pasti akan berakhir pada tahun ini” kataku

“ Buruan banyak,tapi yang mau nggak ada,hahaha” kata Ngece,salah satu temanku yang mengejekku dari belakang.

            Selama upacara berlangsung,kami terus saja meributkan adik kelas yang menurut kami cantik dan menarik perhatian,hingga tiba saat upacara selesai, Pembina upacara memperingatkan kelas kami dan melarang kelas kami kembali ke dalam kelas setelah upacara selesai. Kelas kami dijemur selama setengah jam di bawah terik matahari ditengah lapangan sekolah. Kami sangat malu karena ditonton oleh siswa satu sekolah,tetapi juga bersyukur karena peristiwa inilah yang membuat kelas kami dikenal dikalangan adik kelas sehingga memudahkan kami untuk berburu mangsa.

            Ada dua adik kelas yang kini sangat dekat denganku,mereka bernama Maya dan Mega. Aku mendekati mereka berdua secara diam diam,hamper lebih dari dua bulan aku mendekati mereka. Bahkan bisa dikatakan kami seperti pacaran tapi diam-diam. Aku sempat binggung ingin memilih yang mana diantara keduanya. Akhirnya setelah tiga bulan berlalu,mereka tiba-tiba serentak menjauh dariku. Aku heran dengan apa yang terjadi gerangan. Mereka seperti menghindar setiap kali bertemu denganku dan sering menolak saat ingin kuajak keluar dengan berbagai alasan. HPku tiba tiba berbunyi dan terdapat satu pesan singkat yang isinya “Kamu jahat,pasti kamu ingin menghancurkan pertemanan kami”. Aku membaca pesan ini sambil garuk-garuk kepala mencoba untuk memahami isinya. Setelah sekian lama berlalu ternyata aku tahu bahwa Maya dan Mega adalah sahabat dari SMP. Aku cuek saja dengan hal ini karena aku memang merasa tidak bersalah. Memang dasarnya saja sikapku sangat cuek dan sama sekali tidak romantis.

            September 2012 setelah hari ulangtahunku aku kembali dekat dengan seorang cewek yang bernama Lia. Kedekatan kami terjalin kurang lebih selama 6 bulan. Tiada hari yang terlewatkan untuk menghubungi dia, setiap saat kami selalu member kabar satu sama lain. Meskipun kami jarang keluar bersama tetapi hubunganku dengan Lia bisa dikatakan lebih dekat dari pada cewekcewek sebelumnya. Lama kelamaan Lia banyak member sinyal kepadaku agar aku menembaknya. Bukannya aku terlalu percaya diri, tetapi aku tahu dari temannya bahwa Lia ingin sekali agar aku menembaknya. Tetapi karena aku orangnya cuek,jadi sinyal yang diberikannya kepadaku seakan tak pernah sampai. Mungkin dia lelah dengan sikapku yang terlalu cuek dan mengabaikan keinginannya. Sehingga,satu bulan kemudian aku mengetahui bahwa Lia telah menjalin hubungan dengan temanku. Aku tidak bisa menyalahkan hubungannya karena aku sadar bahwa tindakannya adalah buntut dari sikapku yang terlalu cuek.

            Tahun 2012 telah kulewati tanpa pasangan. Targetku yang sempat ku ucapkan waktu itu meleset total. Gelar jomblopun masih melekat padaku. Sedangkan kebanyakan temanku sudah memiliki pasangannya masing masing. Hal itu menambah berat penderitaanku karena dengan demikian,mereka yang memiliki pasangan akan membawa pasangannya saat kumpul bersama. Disitulah puncak-puncaknya teman-temanku mengejek habis diriku yang masih setia dengan status jomblo, untungnya aku tidak sendirian. Temanku Ngece juga menyandang gelar yang sama. Ngece mempunyai seorang incaran cewek yang sangat cantik pada waktu itu. Karena waktu itu aku masih belum mempunyai incaran,aku memutuskan untuk membantu Ngece mendapatkan incarannya.

            April 2013 Ngece menunjukanku siapa incaranya. Dia bernama Ipah, cewek yang sekarang menjadi milikku seorang. Aku mulai mengamati siapa sebenarnya Ipah itu. Ternyata dia baru saja putus dengan pacarnya dan mungin sedang memasuki masa-masa galaunya.” Ini adalah celah untuk mempersatukan mereka” pikirku. “Dek ipah, dicari mas Ngece tuh!!!” itu adalah kata yang aku ucapkan setiap aku berpapasan dengannya. Sampai-sampai,pernah disuatu saat, ketika kelasku dan kelas Ipah bersamaan mendapat tugas ke perpustakaan. Disana aku habis habisan mengolok-ngolok Ipah dengan Ngece sehingga Ipah berlari keluar dari perpustakaan dengan pipi merahnya. Hal itu membuatku tertawa kegirangan.

            Dua bulan berlalu sejak saat itu. Mungkin ngece lelah dengan Ipah,buruan yang tidak mungkin diperolehnya. Disuatu malam, tidak sengaja saat aku bermain Facebook,aku membaca salah satu status Ipah yang bernadakan galau.

“Yang punya nomerku,SMS dong, butuh temen SMSan nih” kurang lebih seperti itu status facebooknya

Setelah membaca statusnya tiba-tiba tanganku tanpa disuruh membuka kontak dialognya dan menulis sebuah pesan yang bertuliskan “Mau aku SMS sih,tapi sayangnya aku nggak punya nomermu”. Tidak lama berselang,aku mendapat pesan darinya yang berisi nomor telfonnya. Hal ini membuatku senang bukan kepalang. Secepat kilat aku langsung mengambil HPku dan langsung menghubunginya. Ipah orangnya sangat terbuka sekali denganku,kami membicarakan tentang banyak hal. Semakin lama hubungan kami semakin dekat. Kedekatan kami dimulai pada saat bulan rahmadhan tahun 2013, pertama kali aku mengajak Ipah keluar bersama untuk berbuka. Awal pertemuan,kami masih malu satu sama lain. Hingga setelah beberapa kali bertemu dan jalan bersama,kami menjadi akrab. Bahkan teman-temanku dan teman-teman Ipahpun banyak yang menganggap kami telah pacaran. Pada tanggal 15 September 2013,tepat saat hari ulang tahunku,aku tidak menyangka Ipah akan memberikanku sebuah hadiah sembari menguyurku dengan air dan tepung. Hadiahnya dibungkus dengan kertas kado yang ukurannya sangat besar. Dia sengaja melarangku membukanya di sekolah agar malu dilihat orang dijalan ketika pulang nanti. Dengan sedikit kesal,senang dan malu,aku terpaksa menuruti keinginan orang ini. Tidak selesai sampai disitu,setelah aku membuka kadonya,ternyata terdiri dari banyak bungkus sehingga menyulitkanku untuk membuka kadonya. Setelah bungkus terakhir ku buka dengan susah payah,ternyata isinya sebuah jam tangan yang sampai sekarang masih kusimpan. Ipah adalah wanita pertama yang memberiku kado ulangtahun.

            Sejak peristiwa itu aku menjadi lebih menyukainya,tetapi karena kesibukanku akhir itu membuatku jarang menghubungi Ipah. Dia tidak pernah mengeluh kepadaku karena kesibukanku,tapi aku tahu pasti dia sangat menungguku menembaknya dari pesan-pesan yang diposting dimedia sosialnya dan salah satu teman akrabnya. Sekian lama aku menggantungkannya sehingga mungkin dia lelah degan sikapku dan mulai curhat di media social. Setelah aku melihat media sosialnya, ternyata kebanyakan postingannya dikomentari oleh mantan-mantannya. Melihat hal itu membuatku sedikit was-was,takut apabila dia kembali dengan mantannya. Mulai saat itu aku kembali meningkatkan intensitas pendekatanku dengannya. Ira,teman baik Ipah selalu memintaku untuk segera menembaknya,nampaknya Ipah juga sedikit lelah menungguku. . Kedekatanku dengan Ipah kurang lebih terjalin selama 6 bulan dan aku terus saja menggantungkannya

            Aku sebenarnya ingin sekali meembak Ipah,tapi apadaya aku terlalu takut untuk mengungkapkan perasaanku. Aku pada waktu itu sangatlah berbeda dengan aku waktu SMP yang dengan mudahnya bilang sayang kepada wanita. Setiap keluar dengannya sebenarya aku ingin sekali menembaknya, tapi entah kenapa tiba-tiba bibirku seperti terkunci rapat. 15 Oktober 2013, aku sudah berjanji akan menembaknya. Peristiwa ini mungkin merupakan saat yang paling ditunggu Ipah semenjak aku dekat dengannya. Oleh karena itu aku harus merencanakannya sebaik mungkin. Semalam sebelumnya aku merangkai kalimat kalimat indah yang ingin ku katakan saat akan menembaknya nanti. Rencananya aku akan bertemu sengannya di rumah Ira,teman akrabnya. Setelah bertemu dengannya entah mengapa aku sangat takut sekali mengatakannya. Setelah itu aku mengajaknya nonton ke bioskop,setelah nonton aku berencana akan menembaknya. Selesai nonton aku sudah bersiap siap untuk menembaknya,tetapi seperti sebelumnya, rasa takutku kali ini menang lagi. Akhirnya aku berencana lagi menembaknya di jalan. “Kali ini harus berhasil”pikirku. Selama perjalanan aku terus saja mengingat-ingat kalimat yang telah ku rangkai. Tetapi,seakan kepalaku seperti memory yang telah diformat, semua kalimat yang dengan susah payah ku rangkai seakan akan hilang, aku menjadi gugup selama dijalan. Saking gugupku, selama perjalanan kami hanya diam saja. Karena aku tidak mau hari ini terlewatkan, sepontan saja mulutku berkata “Pah,kamu mau jadi pacarku?”. Perkataanku membuatnya sedikit tersentak. Disamping itu aku sangat malu sekali seakan akan ingin merobek mukaku. Baru sekali ini aku menembak cewek dengan ekspresi dan kata-kata sememalukan ini. Aku pasrah saja menunggu jawaban darinya. Setelah lama menunggu tiba-tiba dia berkata “Aku nggak bisa”. Aku sangat kaget dan berusaha untuk tidak panic dan tidak bertanya alasannya. Diapun juga diam saja setelah berkata demikian. Pikiranku kacau sekali saat itu. Kami beberapa saat saling diam. “Aku nngak bisa nolak kamu” suara itu terdengar nyaring dan indah dari belakangku. “hah?apa maksudmu? Jadi kamu mau menjadi pacarku?” pertanyaan tersebut berulang kali keluar dari mulutku dan dia hanya menjawabnya dengan senyuman manis sembari memalingkan wajahnya. “Iya” kata Ipah, kata itu seakan mendinginkan kepalaku sang semula panas karena aku kira dia tidak mau menerimaku. Dengan diterimanya aku,maka status jomblo yang 2tahun lebih melekat di diriku kini telah hilang.

            Hubunganku dengan Ipah berjalan hingga saat ini. Kurang lebih 1,8tahun hubungan kami berjalan. Sekarang aku menempuh kuliah di Kalimantan, dan Ipah sedang mendaftarkan diri menjadi Polwan di Jawa. Jarak buknlah sebuah masalah bagi kami,bahkan karena jarak inilah yang membuatku bertahan lama dengan Ipah. Kami berusaha meraih mimpi masing-masing dan membangun hubungan atas dasar kepercayaan dan rasa sayang satu sama lain. Semoga hubunganku dengan ipah akan awet sampai kakek nenek baik dalam sebuah keluarga ataupun ikatan pertemanan,karena jodoh hanya di tangan Tuhan

           

    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun