Saya tidak tega karena kerap mendengar cerita dari seorang teman bahwa anak yatim tersebut kerap makan hanya dengan nasi saja tanpa lauk pauk.
Oleh karenanya saya selalu mengutamakan untuk memberinya makanan atau minuman agar gizinya dapat meningkat dan ketahanan tubuhnya terjaga.
Tentu saja hal tersebut dilakukan sekuat kemampuan finansial saya dan Alhamdulillah hingga saat ini ALLOH selalu mencukupi kebutuhan saya.
Hingga akhirnya saya merasa kehilangan begitu mendengar berita bahwa anak yatim tersebut telah pindah, karena ibunya tidak sanggup lagi membayar kontrakan.
Memang tidak mudah membayar kontrakan Rp.600.000 setiap bulan bagi seorang ibu yang memiliki bayi dan seorang anak yang masih balita.
Yang ketiga saya selalu berusaha memberikan makanan pada kuli sindang yang sering lewat di jalanan perumnas 3 atau bekasi timur pada umumnya.
Saya senang sekali bila telah memberikan makanan atau minuman pada beliau karena saya sendiri mungkin tidak sanggup berjalan puluhan kilo ditengah cuaca yang sangat terik.
Apalagi terlihat jelas pada raut wajahnya yang mencerminkan bahwa usia mereka rata - rata di atas 50 tahun yang lazimnya mengerjakan pekerjaan yang relatif ringan.Â
Oleh karenanya sebagai rasa syukur saya berusaha menyenangkan hati mereka dengan memberi sepotong roti dan dua gelas air mineral.