Mohon tunggu...
Giyat Yunianto
Giyat Yunianto Mohon Tunggu... Administrasi - Insya ALLOH profil yang saya buat dapat dipertanggungjawabkan.

Diam kupikir Lisan kuDzikir.....https://www.instagram.com/giyat81/ @GiyatYunianto... www.giyatyunianto17.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Akibat Fatal Remehkan Cabai-cabaian

3 Maret 2017   16:02 Diperbarui: 3 Maret 2017   16:08 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai negara agraris sudah sepatutnya Indonesia mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri.Ya, pasti ada yang salah jika negeri sebesar dan sesubur Indonesia masih terdengar kekurangan pangan.

Masih mahalnya harga cabai merupakan hal yang tidak masuk akal, apalagi bersamaan dengan cabai impor yang masuki pasar.Fakta tersebut merupakan bukti yang tak bisa ditutupi dan itu pertanda pemerintah harus intropeksi dan bergerak cepat

Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan pemerintah jika ingin harga cabai dapat kembali terjangkau oleh masyarakat.Salah satunya adalah dengan rutin menggelar operasi pasar.Insya ALLOH jika pemerintah konsisten menjalankannya di seluruh pasar yang ada di pelosok nusantara maka normalnya harga cabai bukanlah sesuatu hal yang mustahil.

Langkah selanjutnya adalah memberantas dengan tuntas orang-orang yang sengaja mengeruk keuntungan pribadi dengan cara memermainkan harga.Hal tersebut amatlah penting agar manusia-manusia yang sengaja ingin membuat rakyat menderita dapat merasakan efek jera yang optimal.

Biar bagaimanapun setiap kita pasti ingin merasakan pedas dalam setiap hidangan yang kita makan.Oleh karenanya bersyukurlah bila lidah yang dianugerahi ALLOH SWT masih bisa menikmati pedas.

Semoga ALLOH SWT segera mengangkat kesusahan yang dirasakan oleh rakyat miskin kebanyakan.Ya ALLOH lembutkanlah hati para pemimpin negeri ini agar mereka dapat melihat dan merasakan kesulitan penderitaan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun