Mohon tunggu...
Giyat Yunianto
Giyat Yunianto Mohon Tunggu... Administrasi - Insya ALLOH profil yang saya buat dapat dipertanggungjawabkan.

Diam kupikir Lisan kuDzikir.....https://www.instagram.com/giyat81/ @GiyatYunianto... www.giyatyunianto17.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebiri Hukuman Tepat untuk Pembakar Hutan

12 November 2015   19:53 Diperbarui: 12 November 2015   19:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia.Tak dapat dibayangkan jika "paru-paru" tersebut rusak dibakar secara sengaja oleh orang-orang yang hanya ingin memperoleh keuntungan sesaat. Ya, kita sendiri saja akan kesulitan hidup jika salah satu bagian tubuh kita sakit atau terluka apalagi jika paru-paru kita mengalami gangguan atau sakit.Para pembakar hutan harus mendapat hukuman yang berat karena mereka telah melakukan kejahatan yang "sangat luar biasa", hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya korban yang ditimbulkan. Pemerintah dan aparat keamanan harus bertindak cepat dan tegas, karena bila dibiarkan para pembakar hutan akan mengulangi kembali perbuatannya di waktu yang akan datang. Oleh karenanya hukuman kebiri sangat tepat untuk disematkan kepada para pembakar hutan agar mereka dapat merasakan perihnya para korban akibat perbuatan yang mereka lakukan. Dengan adanya hukuman kebiri Insya ALLOH nafsu para pembakar hutan akan sirna dengan sendirinya dan akan berubah dengan nafsu untuk melestarikan hutan. Tidak mudah memulihkan kondisi hutan yang telah rusak akibat dibakar, oleh karenanya keseriusan dan kesungguhan pemerintah amat diperlukan agar harga diri bangsa tidak tercoreng di mata dunia. Semoga ALLOH SWT melindungi kita semua dari kebakaran hutan dan polusi asap yang membahayakan.Aamiin.WallohuA'lamBishowab.Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun