Mohon tunggu...
Tupat Tominatasa
Tupat Tominatasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Administrator

Logika dan Rasa Menjadi Deretan Kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rinduku di Sudut Jalan

28 Mei 2021   09:52 Diperbarui: 28 Mei 2021   10:08 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti biasa aku duduk di sudut jalan. Menunggu bayang yang hilang di serap sinar. Sore berganti malam, engkau tak kunjung datang. Lelah mulai datangkan keputus asaan.

Sayang....Rindu itu datang, ketika senja mulai terpancar. Bisakah aku bertahan, sampai malam tiba mendatangkan bayang-bayang. Mungkinkah ada keajaiban, sinar wajahmu datang menyingkap kegelapan.

Dalam lautan harapan, aku termangu di sudut jalan. Dalam kerinduan, aku melawan kesepian. Dalam kesendirian, aku menerawang masa depan. Dalam penantian, rindu itu tetap datang.

Kini Aku masih disini. Di sudut jalan duduk terpaku menanti harapan. Bisakah rindu ini kusampaikan. Padamu yang sedang ku impikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun