Mohon tunggu...
Blossom Blossom
Blossom Blossom Mohon Tunggu... -

Knowing JESUS, there is no greater thing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Susno Duadji, William Soeryadjaya dan Tentang Jatuh

2 Mei 2010   22:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:27 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda membayangkan terjatuh dari gedung tinggi ? Saya membayangkannya saja sudah takut, apalagi benar-benar terjatuh.

Jatuh sebisa mungkin sangat ingin dihindari manusia dalam hidupnya. Paling tidak mempersiapkan diri dulu jika tahu akan jatuh dengan harapan kalaupun terjatuh tidak akan terlalu sakit.

Adakah orang yang gagah berani menghadapi kejatuhannya?

Teringat pernyataan dua orang terkenal yaitu mantan Kabareskrim, Susno Duadji dan mantan wakil presiden, Jusuf Kallayang saya baca dari Harian Kompas.

Susno Duadji (SD) menjawabwawancara wartawan kompas, 3/4 .

Mengapa Anda baru mengungkap setelah tidak menjabat sebagai Kepala Bareskrim ?

SD menjawab “Kita harus hitung-hitung strateginya. Kalau mau melempar batu, tidak lewat, buat apa melempar? Dengan diledakkan di luar, semua komponen negara campur tangan,Ketua Mahkamah Agung, partai politik, akademisi. LSM, pers. Bayangkan kalau saya sendiri meledakkan dari dalam, ya kayak angin lalu saja dan saya dicopot”

Nah, mari simak juga pernyataan Jusuf Kalla, Harian Kompas,4/4,yang diungkapkannya pada saat William Soeryadjaya meninggal. “ Dia jatuh karena tanggung jawab” kata Jusuf Kalla. Selanjutnya JK juga mengenang Om Willem, panggilan akrabnya, sebagai pegusaha yang benar-benar memegang prinsip dan etika bisnis.

Seperti diketahui, William Soeryadjaya adalah ikon bisnis otomotif di Indonesia.

Beliau adalah pendiri Astra group yang menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat 2/4.

Sekedar mengingat, kepemilikan mayoritas saham William Soeryadjaya di Astra akhirnya harus dijual karena untuk menolong anaknya Edward Soeryadjaya pemilik Bank Summa yang saat itu bermasalah.

Saat kritis itupun, Om Williem (Astra) tidak meminta pemotongan hutang,kecuali restrukturisasi dan penjadwalan ulang sampai semua tanggungjawabnya terbayar. kata Jusuf Kalla.

Kita punya cara dan etika masing-masing bagaimana menjalani hidup ini .

Ada SusnoDuadji yang merasa lebih baik berbicara mengenai institusinya setelah tidak menjabatKabareskrim lagi meski masih berada di Polri. Setidaknya dari wawancara dengan wartawan Kompas yang saya kutip, Susno Duadji sudah memperhitungkan tidak sampai dicopot dari Polri meski sudah tidak memiliki kewenangan strategis. Ada  suara suara sumbang yang mengatakan Susno Duadji bersuara lantang karena rasa sakit hati setelah tidak lagi menjabat Kabareskrim. Nyanyian Susno Duadji tentang makelar kasus  sebenarnya terjadi saat dia menjabat Kabareskrim. Sekarang menurut keyakinannya dia harus mengatakan kebenaran meski terkesan membangkang terhadap institusinya. Semangat esprit decorps rupanya sudah tidak dihiraukan lagi demi keyakinannya itu. POLRI, seperti institusi lain juga memiliki kode etik sendiri.Begitupun sempat ‘tertangkapnya’ Susno Duadji di Bandara Soekarno Hatta ,12/4 lebih karena jenderal bintang tiga ini tidak memberitahukan dahulu ke atasannya akan pergi ke luar negeri. Susno Duadji masih perwira aktif, tentunyasebagai prajurit masih terikatdisiplin serta aturan main di tempatnya bertugas.

Lain halnya, Om Willem lebih merelakan bisnis otomotifnya dilego demi menyelamatkan anaknya dari jeratan hutang. Baginya keselamatan anak dan nama baikkeluarga diatas segalanya ketimbang Astra. Terjualnya Astra tidak juga membuat Om Willem sengsara bahkan reputasinya di mata kolega tetap terjaga baik hingga ajal menjemputnya.

Ada pengusaha lebih memilih mengemplangpajak asal kekayaannya tidak terganggu. Padahal kalau saja pengusaha itu mau membayar pajak mungkin menurunkan sedikit saja dari jumlah kekayaannya sertahanya merubah sedikiturutan orang terkaya kaya di Indonesia ataumungkin di dunia. Selanjutnya pengusaha kaya ini akan tetapdihormati orang banyak.

Jangan lupa ada sosok Gayus Tambunan, sejak namanya mencuat sebagai makelar kasus pajak, nama gayuspun terkenal sebagaisebuah simbol cara cepat menjadi kaya.

Kekayaan , kehormatan dan kejatuhanseperti apa yang ingin Anda pilih dalam hidup ini. Ada banyak cara untuk memperoleh dan menjalaninya.

Anda ingin dikenang seperti apa nantinya, itupun tergantung Anda. Termasuk Anda ingin jatuh seperti apa…sekali lagi semua tergantung Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun