Mohon tunggu...
Blossom Blossom
Blossom Blossom Mohon Tunggu... -

Knowing JESUS, there is no greater thing.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gus Dur, Saya Kerepotan….!

29 Januari 2010   22:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:11 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ah, ternyata sepinya dunia ini tanpa kehadiranmu, Gus Dur.

Perginya Gus Dur tepat akhir tahun , 30/12/ 2009 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Waktu itu, saya dan keluarga sedang siap-siap berlibur dan persiapan kebaktian akhir tahun . Doa tutup tahun keluarga dan pergi ke gereja malam tahun baru adalah kegiatan yang masih kami jalani hingga saat ini.

Meninggalnya Gus Dur, tentu saja tidak saja memecah hati kami sekeluarga tetapi juga memecah konsentrasi kegiatan kami. Buru- buru kami memasang bendera setengah tiang tanda hormat dan dukacita. Liburan yang menyedihkan!

Gus Dur jadi topik pembicaraan sepanjang jalan dan mengisi liburan. Liburan justru lebih banyak berada di depan TV karena tidak mau ketinggalan melihat prosesi mendiang Gus Dur. Dalam sedih , kami bisa tertawa lepas mengingat joke-joke yang telah dilontarkan beliau selama ini. Begitu-lah Gus Dur melekat di keluarga saya. Belum lagi, sekitar gereja tempat kami beribadah selain dijaga oleh aparat kepolisian biasanya sering dibantu banser. Ugh lagi-lagi ada Gus Dur...!

Gus Dur-lah satu-satunya orang di republik ini yang membela secara terbuka dan konsisten untuk kaum minoritas, salah satunya masalah agama (keyakinan). Akibat kehendak baiknya, tidak jarang Gus Dur dikecam oleh golongannya sendiri. Tetapi Gus Dur, selalu ikhlas disalahmengerti. Ikhlas menerima respon apa saja akibat tindakannya. Saya yakin sekali, banyak yang mencintai Gus Dur sekaligus ada yang berseberangan dengannya. Saya juga yakin, yang tidak sepaham dengannya, jauh di dalam hatinya tidak mampu menolak beliau habis-habisan. Sebenarnya selalu ada ruang untuk Gus Dur karena sosoknya yang jujur.

Saya adalah minoritas di sini. Sosok dan pemikiran Gus Dur membuat saya nyaman dan terlindungi sebagai warga negara. Jangan heran , saya sangat mengagumi dan menghormati Gus Dur. Tidak percaya ? Lihatlah ke profile saya, ada nama Gus Dur di sana. Namanya tertulis semenjak saya bergabung dengan kompasiana.

Gus Dur, semoga kami tidak berhenti hanya pandai menuturkan tentangmu saja, tetapi kami juga berebut menjadi pelaku buah pikiranmu. Sehingga saya tidak kerepotan mencari penerusmu, Gus!

Semoga saya (kami), tidak terlalu lama kerepotan mencari alamat baru, ya Gus!

Rest In Peace..., Gus Dur!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun