Mohon tunggu...
Fatah A. Rumfot -
Fatah A. Rumfot - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Cerita ini belum selesai jangan mati dalam harapan begitu juga dengan Negri yang indah ini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Cintai Daun-Daun [Puisi]

16 November 2013   14:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku cintai daun daun
ketika selembar jatuh terkulai
merindukan hangatnya bumi
memuncak hasrat terlepas dan  mengering

Ku cintai daun-daun
menari-nari dengan angin
menyudutkan lirikan
begitu gembira kalau burung datang

Ku cintai daun-daun
menyusuri pagi dengan bekas cahaya di ronah garis
menjelang petang menunggu lelah
lalu langit malam mengajak bersuzud

Ku cintai daun daun
butir-butir embun menyejukan hati
merenta waktu-waktu
anak cinta yang membenarkan kita

ku cintai daun daun
ketika hijaunya tepat di korneaku

ketika itu..
kupahami dan kucintai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun