Kita masih mengharapkan hari itu kembali;
ketika angin berdebu menampar ringan wajah kita
dan
hangat mentari menjadi selimut musim dingin.
Kita masih menanti angin membawa derai ombak
mencuat cuat
dan
melepaskan diri pada bebatuan
diam menghitam legam.
Kita masih menanti gelap menjadi lampu malam
Kita berbaring dibawah langit berbintang dan semuanya hitam kelam.
Kita masih menanti hari itu kembali.
Mijen, 26 April 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!