Mohon tunggu...
D- Nyota
D- Nyota Mohon Tunggu... -

Tuhan akan selalu mencintai meski berkai kali dikhianati \r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih Menanti

6 Januari 2015   00:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:45 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita masih mengharapkan hari itu kembali;

ketika angin berdebu menampar ringan wajah kita

dan

hangat mentari menjadi selimut musim dingin.

Kita masih menanti angin membawa derai ombak

mencuat cuat

dan

melepaskan diri pada bebatuan

diam menghitam legam.

Kita masih menanti gelap menjadi lampu malam

Kita berbaring dibawah langit berbintang dan semuanya hitam kelam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun