Ia yang memintaku menelan pahit-pahit kenyataan..,
dengan janji akan mengobati luka-luka ku.
walau aku harus merangkak dan tertatih,
terhunus duri-deduri oase yang menghujam langkahku..,
seperti ribuan pedang yang menancap hebat.
Tetapi...,
aku masih hidup, Yu!! Aku hidup.
Meski dua tahun lalu kau anggap aku mati.
Terkubur dalam kesendirian yang kau tinggal sepi..,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!