Mohon tunggu...
Nurlia Muslimah
Nurlia Muslimah Mohon Tunggu... Lainnya - Aktualisasi Diri

menyukai fiksi dan non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dendang Hujan

14 April 2013   20:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

angin saja bisa membuat gemuruh di langit yang mendung
kemudian hujan turun menyambut bumi
gerimis membadai? ah tidak! ini hanya sebuah percikan air yang membuatku terasa sakit.

ketika katak-katak cinta bernyanyi
berdendang irama-irama perayu bagi para betina
ada hujan
ada gemuruh
ada katak
ada rindu

tak pernah terlintas ada kilat begitu indah
laksana kau sayat hatiku, kemudian kau temukan dirimu
hiperbola yang dibuat oleh rasa, tapi harum tetap seperti tanah
basah dan menggenang.

tak ubahnya senandung-senandung duka
tak ada bendera kuning di sana
aku
tetap sama, seperti air yang tahu tempat muara.
Tangerang, 14 April 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun