Mohon tunggu...
Nuradi Setyo
Nuradi Setyo Mohon Tunggu... -

saya guru yang senang menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nemu Dompet

21 Februari 2014   05:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah bagaimana awalnya saya tiba-tiba menemukan sebuah dompet tergeletak dijalan, saya buka dompet itu dan saya mengeluarkan semua isinya, ada uang dua bendel dan terstempel sebuah bank ada tulisan RP. 10.000.000, lima kartu ATM, 5 kartu kredit, KTP, SIM A, SIM C STNK Mobil CRV, STNK Ertiga, Foto-foto Narsis dan juga Buku memo kecil berisi daftar PIN!.

Saya gembira sekali sebab bulan kemaren setoran saya ke nyonya tekor, maklum bulan kemaren saya banyak liburnya sehingga jam kehadiran tinggal separo dan itu berimbas kepada gaji bulanan yang sudah minim diauto debit cicilan hutang. Begitulah orang ‘modern’ yang kalau gak punya hutang gak semangat kerja.

Terbayang dibenak saya senyum bahagia istri saat saya bawa durian montong, pitza jumbo dan coklat guede dan seember eskrim. Sementara saya sendiri tengah menenteng kamera DSLR terbaru masih dalam kardus, kinyis...kinyis....

Sambil bersenda gurau saya memotret anak-anak saya yang sudah pandai bergaya pak model, lalu istri saya menyuapi saya dengan banyak eskrim, ehmmmm.....

Sayangnya istri saya gak hati-hati sehingga eskrimnya tidak masuk kemulut tetapi membuat belepotan, saya merasa sayang untuk mengelapnya, saya permainkan lidah saya untuk membersihkan eskrim disekitar bibir saya, tapi kok aneh ya.... rasanya ASIN!!!

Ah, ternyata saya cuma MIMPI!....

-oo0oo-

Hari ini saya menjalani rutinitas biasa dan tidak ada yang istimewa, bangun tidur, mandi, tahajud, sholat subuh, kultum baca quran 1 juz sarapan dan pulang. Sampai dirumah, nyeduh kopi, baca koran digital, baca email terus tidur. Jam 12.00 siang bangun, mandi, Sholat dan menyambut anak terkecil datang, makan berdua lalu ngelonin Neifa. Jam 13.30 berangkat kerja dan tak berapa lama menyusuri jalan saya tertegun karena melihat sebuah dompet tergeletak di tengah jalan. Saya berhenti untuk memastikan apakah itu dompet sungguhan ataukah dompet-dompetan, dengan menggunakan kaki saya mencoba membalikkan posisi dompet yang terlihat tebal itu, dan tenyata benar! Ini dompet sungguhan, beberapa lembar uang pecahan lima puluh ribu teronggok didalamnya!.

Oh Tuhaaan.....

(saya berdoa dalam hati... ya Tuhan, aku sedang labil nih jangan engkau goda dengan sesuatu yang membuatku tak kuat menahannya)

Tapi otak saya berpikir lebih cepat, kalau kamu tidak selamatkan dompet ini, entar diambil orang lain yang lebih jahat dari kamu loh, dan hebatnya reflek saya muncul dengan gesit sekali, badan menunduk, tangan saya bergerak secepat kilat menyambar dompet itu dan tiba-tiba saya sudah tancap gas.

Saya melewati jalan raya lalu berbelok ke jalan pintas menuju tempat kerja, saya mulai memelankan kendaraan, semua mimpi saya kembali mengemuka, wajah neifa tersenyum, wajah edo bahagia, wajah sabrina terbayang-bayang dan apalagi wajah istri saya yang begitu manja menyentak-nyentak lamunan saya.

Sisi Negatif

Dalam benak saya berkecamuk banyka hal, kalau nanti dompet ini aku kembalikan apakah ada jaminan kalau aku mendapatkan kata terimakasih, jangan-jangan justru aku kena damprat dan dituduh mencuri, dituduh mengambil duitnya, dituduh nyopet, dituduh....dituduh... ah!

Kalau mau aman, jangan baca identitasnya, ambil duitnya terus kamu lempar saja dompet itu ke selokan, beres!

Kamu gak kenal dengan pemilik dompet itu, cuek saja!

Ribet amat, itu rejeki dari Tuhan buat kamu...

Kamu pikir kalau dompet itu ditemukan oleh orang lain ia akan berbuat baik mengembalikan dompet itu ke pemiliknya?, banyak orang lebih jahat dari pada kamu.

Apakah kamu tau pemilik dompet itu orang baik?, bisa jadi dia itu penjahat, tukang tipu, penodong, pencopet dll.

Dulu waktu kamu kehilangan uang, kehilangan sepatu, kehilangan sandal, kehilangan laptop emang ada yang ngembaliin ke kamu?

(Ya Tuhan.... semua terlihat masuk akal bagiku).

Sisi Positif

Kamu sedang diuji oleh tuhan, Ia akan memberikan kamu rejeki berlebih yang jumlahnya berjuta kali lipat, come on!, itu uanggak seberapa kok.

Orang yang kehilangan itu pasti sangat membutuhkan dompet itu, semua yang ada didalamnya pasti bernilai tak terhingga bagi pemiliknya.

Kamu orang yang selalu mengajarkan kebaikan, kini saatnya kamu buktikan bahwa kamu adalah orang baik.

Dia pasti sangat berterimakasih jika kamu mengembalikan dompet ini, siapapun dia, berbuat baiklah hanya dengan mengharap ridlo tuhan semata.

-------o0o-------

Saya memutuskan berhenti diwarungkopi langganan, saya memesan kopi dan saya masih dengan perasaan galau mengeluarkan dompet dari tas kerja saya. dan dengan perlahan saya membukanya, bapak pemilik warung ternyata cukup jeli memperhatikan gerak gerik saya,

“Dompet siapa pak, perasaan dompet bapak kulit yang mahalan dan bermerk lagi, tuh dompet romanya buluk banget?”

Saya tergagap, “Iy....iya nih, dompet boleh nemu dijalan”

“Kapan?”

“Ya...barusan”.

“Astaghfirullah.... itu pasti yang punya puyeng banget dah nyariinnya, isinya apaan pak ustadz”

Degh!!!!

Panggilan itu menyentuh harga diri saya.

“Belon tau beh, kita coba liat aja ya beh, babeh saksinye nih biar ane kagak ade kesalahan”. Logat gua betawi banget ya!

Uangnya ada 9 lembar limapuluh ribuan, 7 lembar lima ribuan, satu lembar uang kuno senilai lima rupiah, koin lima ratusan 3 biji, koin dua ratusan 2 biji. STNK motor, KTP, SIM C dan Kartu BCA plus foto selfie cowok, foto cewek centil narsis (mulut manyu, mata belok, kedip sebelah, jari tangan berbentuk ‘V’) dan juga foto duaan.

“Oh beh, anak muda nih yang punya”. Kata saya

“Coba liat KTP nya...” kata babeh penjual kopi

“Oh iya!, dia pasti celeng nih, nyariin kesana kemari” katanya

“Besok saya pasti baliin beh, sambil jalan pulang beh, kalu sekarang mah saya kagak bisa karena sebentar lagi udah jam kerja”. Saya mantab berucap

bismillahirrahmaanirrahiim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun