Mohon tunggu...
ستى نور جنّة
ستى نور جنّة Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Jika engkau ingin mengenal dunia, maka membacalah! Dan jika engkau ingin dikenal dunia, maka menulislah! Karena sesungguhnya ومااللذةالابعدالتعب (Tiada kenikmatan kecuali setelah kepayahan). So, keep struggle, keep smile, and keep on sholawat for a better future! :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Timor Leste dan Australia Berseteru di Pengadilan Internasional

8 Desember 2013   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:10 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DILI-Kekesalan Timor Leste terkait penyadapan yang dilakukan Australia terhadapnya berpuncak pada pengadilan internasional. Australia dengan kehebatan intelijennya berhasil melakukan penyadapan dalam negosiasi migas dengan Timor Leste pada 2004 lalu.

Namun, Australia mengelak telah melakukan hal tersebut. Ia mencoba menutupi aksi curangnya itu. Bahkan yang lebih parah lagi adalah Pemerintah Australia berani menggrebek  dan menahan pengacara Bernard Collaery yang merupakan bekas agen intelijen Australia sekaligus saksi kunci atas kasus tersebut. Motif penahanan tersebut adalah karena Bernard mengaku memiliki bukti yang tak terbantahkan mengenai aksi penyadapan Australia di Timor Leste saat negosiasi berlangsung.

Hal itu pun membuat gusar Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, hingga ia angkat bicara. "Tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia dinilai sangat kontraproduktif dan tidak kooperatif sama sekali," ujar Gusmao, seperti dikutip Guardian, Rabu (4/12/2013).

“Menggrebek kantor pengacara kami dan menahan saksi kunci kami sama sekali tidak bisa diterima. Timor Leste masih negara sahabat Australia dan kami tidak layak diperlakukan seperti itu. Aksi Pemerintah Australia ini benar-benar sangat memperburuk keadaan” lanjutnya.

Sebenarnya masalah ini telah dibawa oleh Timor Leste ke Pengadilan internasional sejak Desember tahun lalu. Dengan munculnya konflik seperti ini, Pemerintah Timor Leste berniat untuk membatalkan perjanjian migas dengan Australia yang telah disepakati pada 2006. Pihak Timor Leste merasa bahwa kesepakatan itu merugikannya. Apalagi Australia telah melakukan negosiasi dengan cara yang kotor. (Jannah)

*Penulis adalah mahasiswa semester 3

Jurusan Pendidikan IPS

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun