Mohon tunggu...
Nilma Yuliza
Nilma Yuliza Mohon Tunggu... -

orang biasa yang ingin jadi luar biasa.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anatara "tegar" dan "air mata"

30 Juni 2012   14:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini..

Butiran bening mengalir dari sudut bola mataku..

Tak bisa ku ungkapkan, apa sebab semua itu.

Mendengar keluhan adikku dan kepanikan ayah membuat hati teriris perih.

Ingin ku ikut memikul sebagian beban itu, namun kakiku masih terseyok-seyok mengarungi lumpur menuju satu bintang yang masih terlihat samar-samar.

Tapi, dari kesulitan itu aku belajar untuk tegar, lebih semangat dan belajar hidup hemat.

Tak ingin ayah tahu tangisanku.

ku coba sembunyikan semua itu rapat-rapat, namun isakan itu terdengar juga olehnya.

Hari ini aku belajar tentang "tegar" dan nikmat "air mata" yang telah mampu meringankan beban hati ini.

padang, 30 juni 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun