Mohon tunggu...
Nadhila Lainuna
Nadhila Lainuna Mohon Tunggu... -

Dream to be a writer | love books, film, read and chocolate | photograpy | hang out | member of English Club and TI in Smanssaboy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seni dari Orang Jatuh Cinta

19 Mei 2013   13:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:21 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerimis tipis sempat menahan ku beberapa saat disekolah, sebenarnya bukan menahan tapi memang aku nya saja yang bertahan. Ternyata tinggal lebih lama disekolah seperti membuka rahasia-rahasia yang tidak aku ketahui. Dan akahirnya akujadi tahu, hasil pemilihan ketua OSIS dan MPK yang baru, rahasia beberapa teman yang pacaran dan beberapa rahasia lagi yang tidak bisa aku jelaskan.

Aku suka sekali menganalisa hal-hal remeh temeh—untuk sebagian orang—seperti orang jatuh cinta. Contoh nya saja Asa, dia teman satu kelas ku. aku tak banyak tau tentang dia karena Asa pendiam dikelas tapi sebenarya dia pribadi yang menyenangkan. Asa baru saja menguak rahasia kecil nya. Dia menunggu kekasih nya dari jam 11 sampai jam setengah empat. Sendirian. Tapi karena aku ada beberapa kegiatan jadi kadang aku menemaninya. Kami tidak berdua, ada juga 3 teman cewek ku. ah sudahlah tidak penting langsung inti nya saja

Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Tapi menurutku itu adalah seni dari orang jatuh cinta. Mereka rela menunggu beberapa jam hanya untuk biacara atau melepas rindu beberapa menit. Dulu, aku juga dengar pacar kakak kelas yang rela hujan-hujanan beberapa jam didepan rumah nya.
Itu lucunya orang jatuh cinta. Rela melakukan apa saja. Mengorbankan waktu dan kesabaran demi pujangga hatinya. Itu seni dari orang jatuh cinta, memori-memori yang akan mereka kenang nantinya.. rasa-rasa yang pernah atau masih hinggap di hati
Aku yakin nantinya mereka akan terpisah, hanya menunggu waktu kalaupun mereka jodoh aku yakin tidak akan semudah itu. ada satu hal yang mungkin dilupakan banyak orang saat menjalani sebuah hubungan; kehilangan. Mereka akan bilang “jalani saha dulu, liat nanti” lalu virus-virus yang mengoyak logika beratas nama cinta itu memperkeruh perasaan yang kian dalam. Diluar batas. Sampai kehilangan tadi membuat nya membunuh logika. Hati. Impian. Hidup
Ah.. tapi tidak semua kan ? saya juga yang lebay tapi saya hanya menulis kenyataan yang saya lihat akankah kenyataan juga lebay ? atau mungkin semua kembali ke hukum relativitas
Saya selalu suka menulis tentang orang yang sedang jatuh cinta, mereka menjadi lucu. Selalu menyunggingkan senyum. Matanya berbinar. Seperti tidak punya emosi, jadi pengasih. Apalagi kalo lagi ngomongin pacarnya kayak nambah dua aja nyawanya. Orang yang sedang jatuh cinta itu menurut saya membawa dampak postif bagi lingkunganya. Mereka seakan melupakan daratan sebentar, menjadi malaikat dan memasuki dunia penuh warna merah jambu dan bantal-bantal berbentuk hati.


Orang yang jatuh cinta itu seperti membuat saya ikutan fall in love. Tersenyum sendirian. Bahagia. Baik hati. Tapi objek saya bukan di cinta nya namun pada dua makhluk yang disebut manusia, makhluk yang membinasakan alam. Yang serakah, yang ambisius nya pada jabatan. Yang egois. Tiba-tiba saja menjadi lembut, mengumbar tawa sumringah, memahami perasaan orang lain. Membuang ego. Sebagian dari seni orang jatuh cinta yang saya sukai; mengubah kepribadian
Ah.. kalau kalian pernah baca novel MMJ dari Raditya Dika pasti lebih banyak lagi seni dari orang jatuh cinta
Saya hanya ingin menjadi orang yang selalu jatuh cinta tapi tidak mengalami “jatuh” itu sendiri. cinta bukan menjadi objek saya.. tapi perasaan yang menjadi subjek saya untuk melangkah. Perasaan yang selalu membahagiakan orang lain. Seperti orang jatuh cinta



Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun