Mohon tunggu...
Puisi

Let Rain Erase My Loneliness

9 April 2015   20:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika aku tak lagi menunggu, Pergilah.
Kepergian adalah hal yang paling mudah.
Orang yang kau kenal tak lagi mengenalmu.
Orang yang kau cinta tak lagi mencintaimu.

Aku telah tumbuh dewasa dengan pekerjaanku.
Sementara engkau masih belum menemukan keceriaan.
Aku pun belum belum berubah masih tetap menjadi diriku.
Diriku, yang menunggu kenangan menghampiriku.
Tetap bertahan dengan kebodohan.

Kenangan telah mengajarkanku banyak hal.
Termasuk apa yang sedang kau alami
Terus tertindas dengan kuatnya cintamu.
Dan bahkan aku tak sedikitpun memikirkanmu.

Berhentilah jika kau lelah.
Mungkin sudah saatnya engkau pergi
Pergi untuk membuat kenangan baru untukku.
Dan tak perlu memikirkan perasaan-perasaan yang membuatku sakit.

Meninggalkan adalah pilihan
Biar aku yang memunggut kembali kenangan yang kau sisakan.
Kenangan akan menunggu
Kenangan akan setia

Jika ada hal yang layak di punggut selain hangat senja,
puisimu yang kau baca di atas gunung-gunung bisu,
kado-kado yang kau kirimkan,
dan foto-foto yang pernah membekukan kita
itu adalah kenangan yang kau tinggalkankan
setelah bersusah payah membangun cintamu di hatiku

Tak perlu berfkir engkau engkau
seseorang yang lagi ku permainkan atau ku seriusi
Kenanganku teleh membuatku lumpuh tentang cinta,
cinta yang seharusnya siapa saja dapat merasakan dariku
dan kau pun seharusnya.
Tetap tidak kau rasakan apa-apa.

Pergilah, hidupmu tidak cukup panjang
untuk di sia-siakan dengan jatuh cinta pada tempat yang salah.

Untukmu yang tak pernah berhenti mencintaiku
akan ku jadikan kau puisi berkali-kali
dan do’a yang berharap engkau
tidak akan jatuh cinta pada tempat yang salah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun