Mohon tunggu...
Khafidlotun Muslikhah
Khafidlotun Muslikhah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Itu

21 Agustus 2011   03:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:36 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Satu hal yang saya sesalkan karena baru mengetahui sekarang tentang pendidikan. Paradigma masyarakat saat ini tentang pendidikan. Banyak orang yang mengira ini karena system pendidikan yang salah. Iya mungkin, tapi tahukah bahwa untuk merubah sebuah system yang sudah ada dan telah berjalan puluhan tahun itu tidak semudah membalik telapak tangan? Sistem itu berkaitan dengan banyak hal, banyak elemen yang sama-sama menjalankan system itu.

Menurut saya satu hal pokok yang wajib diketahui semua warga Negara ini, bahwa pendidikan bukan untuk mendapat nilai, gelar, kehormatan dalam masyarakat, uang, pangkat, penghargaan, dan prestasi. Pendidikan itu mendidik, menjadikan lebih baik, menjadikan peserta didik itu terdidik. Pendidikan itu menghasilkan orang-orang yang berkarakter, bisa mengembangkan potensinya apapun itu. Pendidikan adalah mesin untuk mencetak generasi yang beradab, berkarakter, dan bisa memanfaatkan ilmunya untuk kebermanfaatan bagi sesama.

Pendidikan juga bukan ajang untuk adu prestasi, juara satu juara dua. Bukan hendak mengesampingkan kompetisi, tapi pendidikan bukan hanya untuk itu. Pendidikan itu BUKAN mengharuskan semua anak didik bisa mengerjakan semua pelajaran, tapi lebih untuk mengembangkan kemampuan, menggali potensi, apapun itu. Selama ini mungkin pendidikan hanya berfokus pada akademis dimana tidak setiap orang bisa melakukannya. Karena setiap manusia mempunyai kemampuan yang unik.

Jadi tidak harus menggembor-gemborkan system pendidikan, atau bobroknya ujian akhir sekolah. Karena bukan itu titik poin yang penting tapi tentang bagaimana kita memaknai dan menghayati makna pendidikan. Sebagus apapun sistemnya tapi ketika lupa bahwa apa sebenarnya pendidikan, maka akan sama saja.

Berprestasi tidak berprestasi juga bukan masalah, prestasi bukan hal yang harus wajib dikejar. Ia hanya penghantar kepada manfaat yang lebih besar. Cukup mengherankan jika sekolah-sekolah saat ini berlomba lomba untuk mendapatkan prestasi demi sebuah title atau taraf internasional. Itu sungguh memilukan, mengecewakan.

Wahai para guru, kepala sekolah, tugas anda sangatlah mulia. Bukan agar mendapat prestasi dan nilai semata, bukan juga untuk sekedar diterima di universitas ternama, atau untuk gelar semata, tapi menghantarkan banyak anak manusia menjadi manusia berkarakter yang bisa member manfaat bagi sesama.

Pendidikan sama dengan membuat diri menjadi bermanfaat, mempunyai value, dan meraih bahagia yang sebenarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun