Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 2014 seharusnya berisikan agenda pertemuan Jokowi-JK atau perwakilannya dengan elit organisasi mahasiswa dan pemuda daerah di Jakarta dan sekitarnya.
Sebab, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini merupakan moment yang tepat bagi seluruh elemen organisasi mahasiswa dan kepemudaan daerah untuk menyatukan visi dan misi membangun semangat nasionalisme, tanpa terkotak-kotakkan oleh suku, bahasa, agama, budaya dan kepentingan masing-masing.
Jika pemerintahan Jokowi-JK ingin menggandeng organisasi mahasiswa dan kepemudaan khususnya kepemudaan daerah dalam mensukseskan pemerintahan mereka, maka segeralah memfasilitasi pertemuan antar organisasi mahasiswa dan kepemudaan daerah untuk saling bertukar pandangan dan wawasan juga menyatukan visi dan misi organisasi untuk kepentingan Negara dan Bangsa demi perwujudan pengamalan Pancasila butir pertama sila ke-3 "Persatuan Indonesia", yaitu "menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan", sebelum kehilangan euforia moment peristiwa Sumpah Pemuda. Jika tidak, maka jangan salahkan para mahasiswa dan pemuda ini menjadi pengkritik dan tidak mendukung setiap kebijakan pemerintahan hanya demi kepentingan-kepentingan tertentu.
Saya juga berharap agar organisasi mahasiswa dan kepemudaan daerah janganlah terkotak-kotakkan oleh suku dan budaya, sebab hal itu berseberangan dengan tujuan perjuangan peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1928 yang ketika itu para pemuda dari masing-masing organisasi kepemudaan daerah dengan semangat mereka bersatu padu demi cikal bakal bangsa Indonesia sehingga terwujudlah peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
Kini adalah saatnya kita para mahasiswa dan pemuda untuk membuktikan diri, bahwa kita bisa bersatu padu, bahu membahu tanpa mempedulikan golongan apapun, demi membuat Indonesia lebih baik dengan karya yang nyata. Hingga semua akan tersatukan dalam kebanggaan bertumpah darah Indonesia, berbangsa Indonesia, berbahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H