Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Emosi: Sahabat atau Penjahat? Jagoin yang Mana?

16 Mei 2024   20:24 Diperbarui: 16 Mei 2024   21:19 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emosi: Sahabat atau Penjahat? Jagoin yang Mana?

Sebagai penulis profesional, kita pasti akrab dengan emosi. Deadline mepet, kritik editor, ide yang mandek - semuanya bisa bikin emosi kita naik rollercoaster. Tapi tenang, kita nggak sendirian. Emosi itu kayak karakter pendukung yang selalu ikut main di cerita kehidupan kita.

Masalahnya, kalau karakter pendukung ini jadi ngamuk dan ngambil alih cerita, bisa kacau balau, kan? Nah, itu kenapa penting banget bisa mengelola emosi dengan baik.

Kenali Dulu, Baru Jinakkan

Langkah pertama adalah jadi detektif emosi. Perhati deh, kapan dan kenapa emosi tertentu muncul. Marah kalau dikritik? Sedih kalau ide mentok? Dengan mengenali pemicu emosi, kita bisa lebih siap menghadapi mereka.

Ambil Jeda, Jangan Asal Nggebrak

Emosi yang meluap-luap itu kayak air bah. Nggak bisa langsung dibendung. Jadi, kalau lagi emosi, kasih jeda dulu. Ambil napas dalam, hitung mundur, atau sekedar cuci muka. Jeda ini ngasih kita waktu buat berpikir jernih, bukan asal bertindak yang ujung-ujungnya nyesel.

Cerita itu Penting, tapi Jangan Baperan

Sebagai penulis, kita dituntut untuk peka dan bisa menyampaikan emosi lewat tulisan. Tapi jangan sampai baperan alias terbawa perasaan, ya. Ingat, kita lagi ngerjain cerita, bukan ngalaminnya langsung. Pisahin antara emosi yang kita tuangkan dalam tulisan dengan emosi kita sendiri.

Temukan Pelepas Emosi Andalan

Setiap orang punya cara masing-masing buat ngeluarin emosi. Ada yang curhat ke sahabat, ada yang lari pagi, ada juga yang ngedengerin lagu melankolis. Temukan cara yang paling ampuh buat kamu. Ini bisa jadi senjata rahasia buat ngeredain emosi yang lagi bergejolak.

Emosi itu sahabat, bukan penjahat. Dengan mengenali dan mengelola emosi dengan baik, kita bisa jadi penulis yang lebih produktif dan karyanya pun lebih kena di hati pembaca. Jadi, yuk jagoin emosi sebagai sahabat setia dalam perjalanan menulis kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun