Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membangun Bisnis Keluarga: Mimpi Bersama menjadi Nyata

14 Mei 2024   05:55 Diperbarui: 14 Mei 2024   06:19 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Bisnis Keluarga: Mimpi Bersama yang Menjadi Nyata

Membangun bisnis keluarga bagaikan menanam pohon kehidupan. Dimulai dari benih kecil, ditanam dengan penuh kasih sayang, dan disirami dengan kerja keras dan dedikasi, pohon itu akan tumbuh kokoh, bercabang rindang, dan menghasilkan buah yang manis dinikmati bersama.

Perjalanan ini bukan tanpa rintangan. Akan ada badai dan hama yang berusaha menghambat, namun dengan tekad yang kuat dan kerja sama yang solid, keluarga dapat melewati semua rintangan dan menuai kesuksesan bersama.

Menemukan Benih yang Tepat:

Langkah awal adalah menemukan ide bisnis yang tepat. Sesuatu yang digemari keluarga, memiliki potensi pasar yang menjanjikan, dan sesuai dengan keahlian dan sumber daya yang dimiliki. Lakukan riset, pelajari tren pasar, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pakar di bidangnya.

Menanam Fondasi yang Kokoh:

Setelah menemukan ide, buatlah rencana bisnis yang matang. Ini adalah peta jalan yang akan memandu langkah keluarga dalam mencapai tujuan. Pastikan memuat visi, misi, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, dan rencana pengelolaan risiko.

Menyiram dengan Kerja Keras dan Dedikasi:

Membangun bisnis membutuhkan kerja keras dan dedikasi dari semua anggota keluarga. Tiap individu harus memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas, dan saling mendukung satu sama lain. Bangunlah komunikasi yang terbuka dan transparan untuk menyelesaikan perselisihan dan perbedaan pendapat dengan bijak.

Menumbuhkan Kepercayaan dan Saling Menghormati:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun