Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pulanglah, Temui Ibumu!

15 November 2023   06:00 Diperbarui: 15 November 2023   06:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan kamu terakhir kunjungi rahim kamu? ibumu contohnya?

Pernahkah kamu mendengar tau membaca hadist-hadist tentang keutamaan menyambung tali silaturahim?

Salah satu contoh pada hadist berikut : "Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambung silaturahim." (HR Bukhari Nomor 5.985).

Silaturahim adalah istilah untuk perbuatan baik kepada karib-kerabat yang memiliki hubungan nasab, atau kerabat karena hubungan pernikahan, serta berlemah-lembut, kasih sayang kepada ereka, memperhatikan keadaan mereka. Demkian juga andai mereka menjauhkan diri atau suka menganggu. Dan memutuskan silaturahim adalah kebalikan dari hal itu semua." (An Nihaya fi Ghabiril Hadits, 5/191-192, dinukil dari Shilatul Arham, 5).

Percayakah kamu tentang faedah dari silaturahim yang kita sambung berdasarakan hadist diatas? apakah kita masih ragu?

dan pernahkah terbesit dihati kamu masalah ongkos pulang kampung yang mahal sehingga tidak mau pulang menyambung silaturahim terutama pada ibu sendiri?

Apakah kamu takut kekurangan harta kerena ongkos yang besar itu?

Bukankah janji Allah benar adanya? rizkimu akan diperluas, umurmu akan diperpanjang?

Seberapa sibukkah kamu dengan pekerjaanmu itu? 1 tahun? 2 tahun? atau 5 tahun?

Selama itu? tidak bisakah kamu meluangkan waktu 3 atau 4 atau bahkan 2 hari saja untuk menemui dan membuka senyum ibumu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun