Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (Al Quran Surah Ali Imran : 159). Kadang kita sering sekali mendengar ayat ini, namun tidak banyak dari kita tau apa seberanya dan bagaimana seharunya tawakal itu.
Pemahaman terhadap tawakal tidak serta merta hanya bergantung pada sang Pencita, namun pengakuan bahwa diri kita adalah makluk yang lemah dan jika bukan karna kuasa dan pertolonganNya sulit bagi kita menyelesaikan tantangan hidup yang kita jalani selama ini.
Hal ini membuktikan bahwa bagaimanapun usaha kita dan semaksimal apapun usaha kita pati masih bisa gagal juga. Yang menjadikan meraka berhasil menghadapi semau tantanya tak lain hanya kuasa dari Allah. Maka dari itu hubungan dengan Allah mestinya selalu dipererat dengan ketakwaan kepadaNya.
Namun bukan berarti hukum kausalitas yang diciptakan Allah tidak berlaku. Sebab-akibat harus kita hormati dan patuhi sebagai kehendak Allah untuk menjadikan kemungkinan yang kita inginkan jadi kenyataan.Â
Tawakal bukan berarti begitu saja menyerahkan urusan kepada Allah, melainkan Allah melihat bagaimana usaha kita untuk mencapai tujuan itu. Meskipun hal gaib dan mukzizat bukan hal mustahil bagiNya, namun kehendakNya diwujudkan melalui hukum sebab-akibat dan usaha hamba-hambaNya.
Penulis : Muhammad Nurul - Pasaman Barat, 5 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H