Mati lampu atau padamnya arus bagi kami instruktur TIK tentu menjadi hambatan yang berartii untuk melanjutkan proses pembelajaran. Bagi kami yang harus menggunakan Personal Compuetr (PC) sebagai alat untuk memahami unit kompetensi sesuai dengan program pelatihan yang sedang dijalankan, padamnya lampu membuat kami tidak bisa melanjutkan proses pembelajaran dengan praktek langsung.
Namun ada banyak cara lain yang masih bisa digunakan untuk dapat terus menyampaikan materi yang sedang diajarkan antara lain :
1. Memberi Evaluasi
Menyiapkan materi evaluasi setiap pertemuan menjadi penting saat kondisi genting seperti padamnya listrik. Dengan evaluasi yang sudah disiapkan akan mengisi waktu yang ada karena matinya lampu. Evaluasi setidaknya memuat materi yang sedang diajakan atau materi yang lampau yang sudah pernah diperaktekan. Tentu selain sebagai sarana untuk menambah kembali daya ingat akan melatih mereka menguasai teoritis dari satu unit kompetensi.
2. Ice breaking
Kadang kita perlu meredahkan sedikit fikiran untuk dapat fokus kembali salah satunya dengan ice breaking yang bisa lakukan sembari menunggu hidupnya listrik kembali untuk dapat melanjutkan praktek. Ice breaking bisa berbentuk permainan-permainan yang mengasah kekompakan bahkan fokus. Banyak sekali jenis permainan yang dapat dimaikan.
3. Shering session
Berbagi pengalaman seputar kerja, kesiapan UJK bahkan kompetensi yang sedang didalami menjadi cara lain untuk mengisi waktu dalam menunggu hidupnya listrik kembali. Baik pengalaman instruktur sendiri ataupun pengalaman dari peserta. Shering akan membuka wawasan dan pendapat baru dari berbagai pihak.
itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjadikan kelas tetap kondusif dan terus melaksanakan proses belajar mengajar. Semoga memberi manfaat.
Penulis: Muhammad Nurul - Pasaman Barat, 28 Oktober 2023