Mohon tunggu...
Muhammad Choirur Rokhim
Muhammad Choirur Rokhim Mohon Tunggu... -

memberikan apa yang saya bisa, berjuang demi sesuatu hak

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kekuatan Dibalik Kesunyian Malam

29 Desember 2015   08:12 Diperbarui: 29 Desember 2015   08:26 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ialah malam itu begitu menakutkan. Begitulah paragraf awalnya, namun sebelum jauh melebar, tak ada salahnya saya untuk sedikit bercerita tentang pengalaman saya tentang malam. Bagi saya malam itu—waktu kecil—waktu isolasi dari dunia luar rumah. Malam itu hanya di dalam rumah dan tidak melakukan aktivitas apapun selain nonton televisi. Sejak kecil saya didoktrin sama ibu, jika malam itu tempatnya semua aktivitas kejahatan beroperasi; banyak maling berkeliaran, banyak hantu gentayangan, banyak hewan buas mencari mangsa, banyak Ninja (cerita ini ketika saya masih kecil dulu) melancarkan strateginya untuk membunuh warga. Intinya, malam itu aura negatif keluar dan tidak segan-segan pula membunuh imajinasi saya. Sebab itu, saya tumbuh menjadi dewasa jereh(an) (baca: penakut) jika malam datang.

Kemudian, saya mendapati dan membaca novel dari Paulo Coelho. Di halaman 28 itu terdapat pemahaman tentang malam, novel tersebut berjudul Brida, saya mendapatkan pencerahan. Bak mendapat emas dalam karung, saya pun meresapi petuah dari Paulo Coelho lewat Brida, seorang pemuda dengan usia 21 tahun itu. “Malam adalah sebagain dari hari.” Pergantian dari siang ke malam. Sedikit saya kutipkan dari novel berjudul Brida itu.

Waktu ia masih kecil, seringkali ia terbangun pada tengah malam dan ketakutan. Ayahnya akan membawanya ke jendela dan menunjukkan padanya pemandangan kota tempat mereka tinggal. Ia akan berbicara pada Brida tentang para penjaga malam, tentang tukang susu yang pada saat itu mulai berjalan berkeliling mengantarkan susu, tentang tukang roti yang membakar roti mereka untuk hari itu. Ayahnya mencoba mengusir monster-monster yang ada pada malam hari dan menggantikan mereka dengan orang-orang yang berjaga di tengah kegelapan.

Sejenak, saya mulai berpikir, bahwa malam tak sebegitu menyeramkan. Kita tahulah, bahwa ilmu-ilmu negatif, ilmu-ilmu positif datang ketika malam. Apa itu? Barangkali kita menyakini, belajar di malam atau pergantian dari sore ke malam, ilmu akan masuk. Selain itu, terlepas kontroversi, Lailatul Qadar datangnya juga malam hari. Pun, berdoa menghadap Sang Kuasa paling mustajab dilakukan di sepertiga malam.

Perihal tentang malam, selain buku Brida juga buku berjudul 50 Ritual malam Miliarder Dunia mampu mematahkan dominansi rasa ketakutan saya tentang gelap dan seramnya malam. Akan tetapi, malam hari bagi semua orang dijadikan waktu untuk beristirahat,dilakukan untuk bersiap-siap merebah dan memanjakan tubuh, tulang belulang. Namun tidak sedikit orang yang justru “memulai” harinya pada malam hari. Berbagai kebiasaan dilakukan pada malam hari.

Orang yang “memulai” aktivitas di malam hari tersebut sering disebut Night Owl. Night owl adalah julukan bagi orang yang menghabiskan malam dengan pekerjaan dan beraktivitas layaknya siang hari, serta rela mengurangi waktu tidur demi aktivitas tersebut. satu dari beberapa tokoh atau orang yang bangga mendapat sebutkan Night Owl adalah Presiden Amerika Serikat. Dia adalah “maniak” begadang. Dia begadang malam hari untuk menyelami berkas dokumen dan menghabiskan “sisa harinya” untuk membaca buku.

Obama mengakui bahwa hal paling akhir yang dia lakukan setiap hari sebelum tidur adalah, adakalanya dia mengisi malam dengan membaca berkas-berkas briefing, membaca buku, bukan menonton televisi. Dia mengekspansi pikirannya setiap malam dan belajar sesuatu yang baru. Apa yang dibacanya pun bukanlah tentang politik, hubungan luar negeri, atau pun segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya sebagai presiden. Dia justru membaca novel, jelas sekali tak membantu dalam urusan pekerjaannya, namun dia sangat menikmatinya sebagai hiburan yang kemudian dia terlelap begitu saja. Oah iya, Obama menempati kamar yang dahulunya digunakan oleh Abraham Lincoln.

Hal demikian juga dilakukan oleh Bill Gates. Siap yang tidak mengenal sosok pria yang satu ini. Bill Gates merupakan pendiri Microsof. Kita bisa membayangkan, bagaimana jadinya mempermudah pekerjaan kita jika Bill Gates tidak menemukan penemuannya software berupa Microsoft Office, dalam mempermudah urusan tulis-menulis, khususnya di laptop dan komputer. CEO Microsof ini begitu mengisnpirasi dunia. Lantas apa yang dilakukannya kala malam hari?

Untuk para pembaca yang budiman, apabila kalian kutu buku maka berbanggalah. Karena, Bill Gates merupakan sosok yang sangat rakus dengan buku. Dia dikenal sebagai kutu buku. Dia selalu bergairah belajar dari buku-buku yang dibacanya. Kebiasaan tersebut dilakukan setelah dia “lepas” dari kegiatan di siang hari. Dalam harian Seattle Times, Bill pernah mengaku bahwa dia selalu membaca buku setiap malam. Buku yang ia baca adalah apa saja, mulai dari buku kesehatan, perubahan iklim, bisnis juga politik. Begitu pun yang dilakukan oleh penemu media sosial selain facebook, Twitter. Penemu Twitter, Jack Dorsey hanya tidur sekitar empat jam. Artinya, Jack merupakan sosok yang Night Owl. Yang merasa lebih “hidup” saat malam hari.

Dari situ, “malam merupakan saat regenerasi. Berdamai, beri makanan pikiran Anda, dan pikiran tubuh Anda istirahat,” Laurie Tucker. Karya-karya yang spektakuler lahir dari rahim bidan, yang justru saat tak ada sinar matahari dan berada dalam kesunyian. Karena mereka, para palaku kreativitas, mengaku sangat produktif saat di mana kebanyakan orang akan beranjak ke alam mimpi. Kebiasaan-kebiasaan yang unik dan kreatif tersebut mampu memicu kreativitas dan membawa ke titik kesuksesan yang diinginkan. Maka, perlu saya tanamankan pada diri saya sendiri, bahkan para pembaca yang budiman, malam bukan lagi tentang kesunyian dan menyeramkan. Malam merupakan kesempatan untuk memproduksi kekuatan atau memberi makanan untuk pikiran demi esok. Karena apapun, sesuatu yang hebat itu keluar dari kesunyian. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun