Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kisahku: Jangan Meragukan The Power of Dream

2 November 2016   20:44 Diperbarui: 3 November 2016   08:24 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teluk Melano, Malaysia. Dok. Pribadi
Teluk Melano, Malaysia. Dok. Pribadi
Tulisan ini sebetulnya saya buat karena teman-teman begitu tertarik dengan cara yang saya lakukan dalam megejar impian. Rasanya kalau saya bercerita lewat lisan terasa lidah capek dan mulut pun akan kering. Kadang juga berdasarkan pengalaman, sesuatu yang disampaikan lewat mulut akan cepat hilang ketimbang dengan tulisan. Selain itu memang lewat tulisan, tidak hanya satu, dua, tiga atau lebih orang yang merasakannya, melainkan lebih dari dari perkiraan. 

Maka dari itu, saya mencoba menuliskan sepenggal cerita dan berbagi cara kepada teman-teman agar berani melakukan segala sesuatu. Selama itu baik, lakukan, kerjakan dan kerjakan. Seperti di awal saya katakan, hasil itu tidak harus sesuai dengan yang diharapkan, karena proses yang kita lakukan merupakan bagian dari hasil yang hakiki. Saya bisa katakan malah proses itu lebih mengena dan mendalam terhadap perkembangan pribadi kita sendiri. Hasil itu sesuatu yang muncul, kita rasakan dalam beberapa waktu saja, kemudian hilang kenikmatannya. Tentu yang tersisa hanya sekedar kenangan yang berkesan.

Siam Paragon, Thailand. Dok. Pribadi
Siam Paragon, Thailand. Dok. Pribadi
4 negara yang saya jejakin bukan dalam rangka jalan-jalan. Saya tergabung dalam beberapa program yang di dalamnya masih berstatus mahasiswa. Keterlibatan tersebut tidak mudah, akan tetapi melalui proses seleksi hingga menjadi perwakilan negara. Ketika saya ikut program ke Thailan, saya terpilih sebagai delegasi Indonesia untuk program Leadership. Memang sebagian besar delegasi adalah Indonesia, sisanya dari Thailan, Malaysia, Singpura dan Myanmar. Kalau tidak salah jumlah peserta yang mendaftar ada sekitar 900 orang, dan yang berangkat hanya sekitar 50 orang. 

Selama program berlangsung saya memang tipe anak yang tidak bisa menjadi penikmat, follower sejati, namun selalu ingin unjuk aksi. Dengan keaktifan saya tersebut, pihak panitia mengajak saya untuk menjadi bagian panitia pada acara Leadership di Singapura. Kalau kata anak-anak kini, rejeki anak sholeh terjadi pada saya. Program di Thailand itu bulan Maret, dua bulan kemudian, tepatnya bulan Mei kegiatan pun dilaksanakan di Singapura. Semua program itu tidak pernah mengocek kantong pribadi saya, lagian agak mustahil saya bisa.

Selepas dari program Thailan dan Singpura, tepatnya bulan Juni saya mendapatkan tugas dari Sekolah politik yang saya ikuti untuk melakukan perjalanan ke daerah perbatasan Malaysia dan Indonesia. Hanya saja saya lebih banyak menghabiskan waktu di Malaysia. Bercengkraman dengan mereka dan akhirnya merasakan kehidupan Malaysia meskipun bukan di kota besarnya.

Singapura. Dok. Pribadi
Singapura. Dok. Pribadi
Sepertinya Tuhan belum hendak menghentikan langkah mungil saya, sebab pada bulan Oktober lalu saya terpilih sebagai delegasi Indonesia untuk kegiatan 4th ASEAN-RUSSIA Youth Summit in Cambodia. Program ini ditangani langsung oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga pusat, dan rejeki Tuhan pun kembali saya rasakan. Tentu program-program semacam ini saja yang bisa membawa saya merasakan luar negeri. Kalau harus menggunakan uang pribadi, seperti kata saya tadi, agak sedikit mustahil dengan status saya yang masih sebagai mahasiswa.

Cerita-cerita pendek saya di atas bukan cara saya untuk menyombongkan apa yang telah saya raih. Saya hanya ingin berbagi dan menunjukan bahwa kalau punya mimpi, maka kejarlah. Selama cara itu baik, maka lakukan. Dan yang paling penting adalah jangan pernah menerapkan tindakan mind blocking. Jika ada kesempatan, kerjakan segera. Semakin banyak kesempatan, semakin banyak pula jaring yang mesti dipasang. Setiap orang punya kesempatan yang sama, namun tidak semua orang bisa tahu bagaimana mendapatkan kesempatan itu. So, catch your dream by doing.  

Anak Kampung yang akan selalu bermimpi. 

Selamat Bermimpi...

Jakarta, 1 November 2016

Pukul, 20:22 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun