Mohon tunggu...
Muhammad Burniat
Muhammad Burniat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa filsafat dengan hobi menulis, jalan-jalan dan aktivitas sosial. Menulis adalah cara saya untuk hidup dan berbagi. E-mail: muhammadburniat@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Unlimited Dream: Mak Janda, Bapak Tunanetra, Tapi Saya Akan Terus Bermimpi Belajar ke Amerika

20 Mei 2016   10:47 Diperbarui: 20 Mei 2016   11:24 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjuangan saya mewujudkan mimpi-mimpi besar. Kegagalan yang tetap saya kenang. Dok. Pribadi

Bonus dari Tuhan Bagi Yang Terus Berusaha

Meskipun sampai detik ini saya belum meraih apa yang saya impikan yakni belajar di Benua Amerika. Namun dua negara asia sudah saya jejaki. Ya, awalnya saya tidak pernah menyangka akan bisa berada di Thailan dan Singapura dalam jarak waktu satu bulan dalam kegiatan Youth Leadership Program. Dan lebih bersyukur lagi karena tanpa harus mengeluarkan biaya sepersen pun dari kantong saya pribadi. Dan saya rasa itu mustahil uang pribadi dengan posisi saya yang masih belum bekerja. He-he

13177391-1092848177439355-6118805161685738299-n-573e809b63afbda6042e14bd.jpg
13177391-1092848177439355-6118805161685738299-n-573e809b63afbda6042e14bd.jpg
Proses demi proses dan pengalaman-pengalaman menarik pun terekam dalam ingatan saya. Bahkan saya berpikir bahwa Tuhan sengaja memberikan impian saya secara bertahap. Ingat pada masa lalu dimana dari kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya sudah memimpikan akan mengelilingi dunia suatu hari nanti. Dan dari mimpi itu saya ingin mengawalinya dari tahapan demi tahapan. Sebab saya sadar diri kalau saya bukan orang berkecupan untuk melompat dari satu tempat ke tempat lain dengan begitu tinggi. Dari kampung saya bisa ke Jakarta, lalu dari Jakarta bisa ke beberapa provinsi besar di Indonesia, dan terakhir saya bisa melancong ke negara asia. Dan sampai detik ini saya berpikir dan menanti ada tingkat berikutnya yang bisa saya raih di antara negara impian saya, terutama Amerika suatu saat nanti.

12440218-1057123897678450-1212810605848420770-o-573e80c3af7a61a804551304.jpg
12440218-1057123897678450-1212810605848420770-o-573e80c3af7a61a804551304.jpg
Saya memang buka tipe orang yang takut akan cita-cita yang tinggi, sebab ajaran hidup lah yang mendidik saya untuk berani melakukan demikian. Dalam diri saya hanya bermodalkan semangat, keberanian, dan cita-cita ingin mengajak orang lain merasakan pada posisi yang sama. Saya begitu bahagia dan sangat berharap dari kompetisi ini, saya bisa membagikan cerita saya bahkan menularkan hal-hal positif ke anak-anak bangsa yang kurang beruntung untuk tidak berhenti mengejar impian, teutama menganggap remeh pendidikan. Pendidikan adalah harga mati dan karena pendidikan lah ada pintu masuk yang tidak akan didapatkan oleh setiap orang. Cita-cita ingin berbagi dan mengajak anak-anak yang berekonomi sama sudah dari sejak dulu, hanya saja saya tidak memiliki media dan pendukung yang memadai. Saya berharap dari tulisan singkat ini, banyak orang yang bersyukur atas apa yang didapatkan dalam hidupnya. Dan bagi yang kurang beruntung, tetap semangat dan PASTI BISA!

Ada banyak cerita yang ingin saya rangkum dalam tulisan ini, namun saya tidak ingin membuat pembaca kaget dengan tulisan yang begitu banyak sehingga tak ada hasrat untuk membacanya. Yang pasti, tidak cukup halaman ini untuk menuliskan kisah dan perjuangan saya memperjuangan mimpi saya untuk meraih pendidikan setinggi mungkin dalam hidup. Saya tidak pernah menyesali tinggal di negeri ibu pertiwi dengan masalah pendidikan saya hadai. Malah saya bangga sebab ada banyak pelajaran menariknan menantang untuk saya cerita kepada generasi saya nantinya. 

Jakarta, 20 Mei 2016

Anak Kampung Yang selalu haus pendidikan dan dunia luar

Muhammad Burniat

Silakan membaca tulisan saya mengenai mimpi besar

Your Dreams is Your World: Mengubah Mindset Berpikir Menjadi Pemimpi Besar yang Bertanggung Jawab

No Excuses Untuk Tidak Hidup Sukses: Belajar Dari Keyle Maynard 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun