Dari kegiatan ini mendapatkan respon yang cukup banyak dengan berhasil mengumpulkan 3.500 peserta dan 1.399 proposal ide bisnis. Tentu dalam menyukseskan acaranya itu, FWD Life bekerja sama dengan DreamLab Indonesia untuk memilih enam proposal terbaik berdasarkan beberapa kriteria penilaian seperti; inovasi originalitas dan kesinambungan. Mereka yang terpilih mendapatkan kesempatan berbagi dan menyampaikan proposalnya di hadapan para investor. Dan acara itu ternyata tepat pada Kopdar Bebas Berbagi yang dilaksanakan di Kopitiam Tan SCBD Lot. 8 Jln. Jenderal Sudirman No.52-53 Jakarta Selatan.
Finalis FWD Passionpreneur 2015
[caption caption="salah satu Finalis sedang mempresentasikan ide bisnisnya. Dok. Pribadi "]
Nah, enam finalis yang terpilih tersebut adalah para anak-anak muda yang smart, kreatif dan berani melawan rasa takut memulai dunia bisnis. Siapa saja mereka? Dan seperti apa ide kreatif yang mereka tawarkan dalam dunia bisnis?
1. Alicia Van Akker.
Seorang wanita cantik bertubuh ramping melahirkan ide kreatifnya pada Rumah MC. Berdirinya Rumah MC sebagai wadah bagi mereka yang gemar terjun dalam dunia MC, yang terkadang mendapati kesulitan mencari kerjaan. Di Rumah MC seseorang akan diajarkan banyak hal, salah satunya bagaimana berbicara di depan banyak orang dan kiat menjalankan public speaking.
Idenya itu sudah berjalan selama 3 tahun. Salah satu latar belakang menciptakan ide bisnis ini adalah untuk mencetak MC yang berkualitas, capable dan memiliki spesialis bidangnya masing-masing, misalkan MC di bidang hiburan. Terbukti dari kerja kerasnya itu, ia pun mendapatkan banyak respon, baik dari dalam maupun luar negeri.
[caption caption="Alicia Van Akker dengan Rumah MC-nya. "]
“Di luar negeri seperti Jepang dan Singapur belum ada spesialis MC karena belum ada sumber daya manusianya yang capable “ ungkap Alicia sore itu.
2. Anggia Rahendra
Anggia membuka presentasi pertama dengan memperkenalkan program yang diberinya nama PLUA. Mahasiswa semester akhir ini menciptkan PLUA sebagai aplikasi manajemen peluang dimana menerapkan peyebaran informasi peluang berbasis aplikasi smartphone tanpa spam.