[caption id="attachment_363253" align="aligncenter" width="300" caption="Stand By Me Doraemon. Dok. uberstorm.deviantart.com"][/caption]
Tidak ada yang pernah tahu akan seperti apa kehidupan kita di masa akan datang. Oleh karenanya, kita dituntut untuk mempersiapkan diri sejak dini, melakukan apapun yang mampu mengantarkan diri kita pada harapan yang kita maksudkan. Baik dan buruk masa depan itu, semua tergantung pada diri kita sendiri.
Perkataan orang bijak “Yang kita lakukan hari ini adalah diri kita di masa yang akan datang.” Hal ini sepadan dengan perkataan “Kita yang menanam, kita pula yang memanen.” Jadi, semua hasil yang kita dapatkan adalah bentuk dari apa yang kita kerjakan saat ini.
Lalu, apa jadinya kalau kita bisa mengetahui masa depan? Bagaimana perasaan Anda ketika masa depan itu bisa dilihat dengan jelas layaknya ketika Nobita yang diberitahu oleh Sewashi? Masa depan yang cerah atau sebaliknya? Apakah Anda akan berjuang seperti Nobita? Itu semua tergantung Anda, tetapi yang pasti, Anda juga akan melakukan hal yang sama terhadap yang Nobita lakukan.
Film Stand By Me Doraemon adalah sebuah film yang mampu menyadarkan para penontonnya. Film yang berdurasi 1 jam 15 menit itu, membuat saya takjub. Tanpa disadari ada banyak pelajaran yang berharga tersirat di dalamnya. Mungkin setiap kita melihat pada sudut pandang yang berbeda, tetapi itu tidak jadi masalah, karena intinya kita paham apa yang disampaikan dari film itu.
Masa Depan
Menurut saya pribadi, film ini mengajarkan seseorang untuk tidak menganggap hidup yang buruk akan selalu buruk. Karena hal itu masih dapat dirubah saat kita punya kemauan yang keras. Layaknya seorang Nobita, ketika tahu masa depannya akan hancur karena tindakan buruknya, dengan segera ia membenah diri. Apalagi ketika ia tahu bahwa cinta yang selam ini yang ia harapkan tidak jatuh pada wanita yang disukainya. Untung saja ada Sewashi dengan boneka robotnya, Doraemon. Dengan kemauan Nobita, dibarengi dengan petunjuk dari Doraemon, permasalahan itu pun menuai hasil yang baik.
Karakteristik seorang Nobita
[caption id="attachment_363256" align="alignnone" width="1344" caption="Dok. www.movieforkids.it"]
Seberapa kenal Anda dengan karakteristik Nobita selama beberapa tahun menontonnya? Mungkin tidak banyak yang tahu, tapi yang paling tidak pernah lepas dari sorotan penonton adalah kebiasaan Nobita yang mendapatkan nilai nol setiap ujian. Parahnya, di film Stand By Me Doraemon, Nobita kembali mendapatkan nilai nol pada ujian bahasa jepang. Kalau dipikir-pikir, orang yang seperti ini akan seperti apa masa depannya. Hancur mungkin ya?
Masih ada sifat lain yang terkadang berimbas untuk semua kehidupan Nobita; canggung, lamban, tak suka belajar, pemalu, pemalas, payah dalam olahraga, penakut, pelupa, tidak dapat diandalkan dan tidak serius, lemah dan lambat mengerti, mudah takluk dan pemaksa, manja. Pada bagian keberhasilan Doraemon membuat Nobita bahagia, Doraemon menyebutkan satu per satu karakter jelek Nobita tersebut. Bahkan saya tidak melihat sederat subtittle yang menyebutkan sisi baik Nobita, dari penyampaian Doraemon itu.
Terlepas dari itu semua, semua kita punya sisi baik, sebaliknya dengan Nobita. Sebetulnya ada sifat baik Nobita, yakni ketika dia mengenal cinta, Shizuka. Dia melakukan apapun untuk itu, bahkan alat-alat Doraemon tidak pernah lepas dari jalan pintas untuk meraih semua itu. Lalu, bagaimana kemudian dia berusaha mengalahkan Dekisugi, seorang anak yang cerdas dan gentlemen, tetepi lagi-lagi Nobita gagal. Menurut saya, di sini nilai cinta yang diajarkan dari film ini. Bagaimana seseorang akan mampu merubah kebiasaannya, ketika cinta yang merasuki jiwanya. Untuk itu, ketika Nobita tahu bahwa dia akan menikah dengan Jaiko, bukan Shizuka. Nobita pun dilanda ketakutan akan hal itu. Itu sebabnya, ia pun berjuang untuk mendapatkan wanita idamannya itu, Shizuka.
Harga diri
Dalam film ini, Nobita yang terbilang penakut ternyata bisa membuktikan kepada Doraemon bahwa ia bisa berdiri tanpa Doraemon. Ia membuktikan dengan berkelahi dengan Giant, tokoh yang sering mem-bully Nobita. Hal ini ia tunjukan kepada Doraemon agar Doraemon tidak terus khawatir dengan dirinya. Bentuk kesadaran yang mengajarkan bahwa tak selamanya kita dibawah kekuatan orang lain. Tak selamanya kita bersadar pada kekuasaan yang tinggi karena ini bentuk harga diri yang mesti diperjuangkan. Siapa yang mau menjadi benalu bagi orang lain, itu sama halnya dengan sampah yang tak berharga.
Persahabatan
[caption id="attachment_363257" align="alignnone" width="640" caption="Dok. plusbits.mx"]
Entah sejak kapan persahabatan itu dimulai, tetapi yang paling penting, kedua tokoh ini begitu mampu menyulap orang-orang untuk jatuh cinta pada keduanya. Saya pun merasakan hal yang sama saat-saat meilhat keduanya bermain. Kisah sedih, bahagia, pertualangan, hidup kedunya sudah dalam satu ikatan. Saya saja iri melihat tingkah mereka. Kadang saya berpikir andaikan Doraemon itu bisa hadir dalam hidup saya, mungkin lengkaplah sudah semua hal yang saya inginkan. He-he
selain itu, dalam kisah-kisah yang berbeda, semua tokoh begitu dramatisasi menunjukkan ikatan persahabatan yang terjalin di antara mereka.
Balik lagi ke cerita. Mungkin film ini tidak hanya menghipnotis bagi kalangan cilik saja, namun hampir semua kalangan. Terbukti, ketika saya mengunjung 100 Doraemon Secret Gadgets Expo beberapa minggu yang lalu, antusias semua kalangan masyarakat terlihat. Dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orangtua. Kiprah Doraemon dan Nobita sudah berjalan dari zaman ke zaman, hingga meninggalkan kenangan yang manis bagi penggemarnya. Kisah persahabatan keduanya tidak bisa diragukan lagi, mungkin bisa jadi, ada yang terinspirasi dari kedua tokoh tersebut.
[caption id="attachment_363255" align="alignnone" width="1600" caption="Antusias pengunjung 100 Doraemon Secrect Gadgets Expo. Dok. Pribadi"]
Apapun yang Anda tangkap dari film tersebut, yang pasti pelajaran itu sangat berharga bagi diri kita. Selain itu, teruslah memperjuangakan hidup karena masih ada cara untuk mengubahnya. Tidak ada masa depan yang buruk, jika kita tidak membuatnya buruk. Semua tergantung tangan kita. Mau kerja keras, usaha yang maksimal dan tetap percaya diri, semua akan bisa dicapai. Selain itu, jagalah sahabat Anda sebelum ia meninggalkan Anda karena ia bukan seperti Doraemon yang bisa kembali dengan bebasnya. Ada waktu ruang dan waktu yang membatasi kita, tidak seperti Doraemon yang kapan pun bisa kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H