Mohon tunggu...
Mukhlisin Mustofa
Mukhlisin Mustofa Mohon Tunggu... -

Rasional dan Kalem

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perempuan Tangguh

20 Maret 2017   12:57 Diperbarui: 20 Maret 2017   22:00 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Besok mau kerja apa?", gumam Sutirah dalam hati. Hingga tengah malam, Sutirah belum bisa tertidur. Di hening malam ia teringat pesan suaminya, Sutarman. “Anak-anak harus tetap sekolah. Pendidikan adalah nomer wahid”, pesan suaminya semasa hidup. Sutarman adalah kuli panggul di pasar Bringharjo. Yang langganan menggunakan jasanya belasan tiap harinya. Selain kerjanya rapi, Sutarman juga dikenal jujur dan sederhana. Dari kerja keras dan jerih payahnyalah anak-anak Sutarman bisa sekolah.

Namun naas, sepulang dari pasar Bringharjo menuju rumahnya di Magelang Sutarman ditabrak mobil hingga akhirnya meregang nyawa saat dibawa ke rumah sakit. Setelah memutuskan akan menjadi kuli panggul di pasar Bringharjo menggantikan suaminya, Sutirah baru bisa tertidur.    


[*] Mukhlisin, Mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Korporat FISIP UPN "Veteran" Yogyakarta dan Peneliti Muda Center for Media and Political Institute.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun