Mohon tunggu...
Bayu Ariso
Bayu Ariso Mohon Tunggu... -

Iam simple person between ones million persons,,\r\nMedia adalah simbol demokrasi,simbol kebebasan yang BERTANGGUNG JAWAB demi kemajuan bangsa. Jadi ikuti aturan mainnya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Generasi "Technoholic"

25 September 2014   12:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu allaikum wr.wb Perkembangan jaman sering diartikan sebagai modernisasi. istilah tersebut mengacu kepada lifestyle, indentify seseorang untuk menunjukan capabilty sebagai makhluk yang berakal. Perkembangan jaman tertuju pada konsep serba baru atau update segala sesuatu yang membuat kegilaan dan keegoisan seseorang terhadap jaman. Dua kata ini (red, Modern) bertumpu pada kapasitas dan kinerja dari setiap individu yang hidup. Oleh karena itu, modernisasi akan berakhir pada tingkat kemapanan dan karakter masing - masing orang. Perkembangan jaman sering diartikan sebagai arena atau ajang manusia (Person) untuk menunjukan kemampuan beradaptasi secepat mungkin tanpa terpengaruh dari prosesnya. Serba Instan dan baru "this is simple". Tapi disini, saya tidak akan membahas tentang konsep dan esensi dari modernisasi itu sendiri, melainkan membahas kondisi riilnya saja. Seiring kegilaannya jaman yang semakin tak terkontrol, membuat  sebagian besar orang mau tidak mau harus mampu beradaptasi. Adaptasi itu sendiri adalah simbol ambisi dan ketidakpahaman yang statis. Mengapa saya katakan simbol ambisi, karena sebagian orang ingin dilihat seberapa besar kapabilitas materi yang dia punya. Hal ini merujuk pada paham liberalis komunis yang mengedepankan segala sesuatunya instan dan gampang. OKEE...sampai sini dulu ngomongin pahamnya. Kembali pada pokok permasalahan. Dilihat dari pangsa pasar internasional, dan iklan yang semakin bebas tanpa bisa bertanggung jawab, akan ada kesimpulan yang bisa diambil bahwa konsep modernisasi itu pada kenyataannya akan membuat orang saling "beradu". Hal ini ditunjukan dengan munculnya statement-statement pada dunia maya yang menjadi ajang tembok ratapan, tong sampah curhatan-curhatan yang sama sekali tidak mendidik, ocehan - ocehan orang yang tidak penting. tindakan seperti ini yang bisa mempengaruhi kinerja otak sebagian orang yang akan lambat laun menurun. Akan tetapi, pada fase ini, terkecuali point diatas, orang akan bisa mengandalkan dunia maya sebagai tempat dia berpenghasilan jutaan bahkan milyaran rupiah dan dolar. Karena kebanyakan, dunia maya atau yang lebih spesifik lagi media sosial,itu adalah lapak yang besar dan nyaman tanpa harus kita bongkar pasang ataupun menyewa bagi mereka. Luar biasa bukan..., tentunya anda tertarik !!!! Modernisasi lebih cenderung menunjukkan bahwa akal kelak akan bisa dikalahkan oleh kloningannya sendiri, yaitu teknologi. Contohnya saja, kita tahu kalkulator, itu yang  sering kita jumpai di pasar dan kelas matematika ekonomi. Alat tersebut adalah ciptaan manusia, tapi kloningan dari aksi kecerdasan si penemunya, mengakibatkan alat tersebut adalah Helper atau dewa penolong di saat sebagian orang kesulitan menghitung antara jumlah nasi dan berat nasi. "Intermezzo". Sekian dan Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun