Mohon tunggu...
Mike Fitria Adam
Mike Fitria Adam Mohon Tunggu... -

just a simple girl...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menikah adalah sebuah perjanjian suci pada Tuhan

22 Oktober 2011   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:38 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada rasa emosi... ada rasa terbakar...

Kubuka dinding Facebooknya. Kubuka terus sampai kebawah. Entah kenapa ada suatu rasa penasaran yang teramat besar dariku untuk terus membuka dinding FBnya sampai ke halaman-halaman sebelumnya. Semakin ku baca status-status Fb terdahulunya semakin penasaran aku untuk terus membukanya. Hingga aku sampai pada halaman terakhir dinding FB nya yaitu pada saat pertama kali dia membuat FB. Aku lupa tepatnya tanggal berapa, yang kuingat tahun 2009.

Kemudian aku beralih ke foto profile Fb nya. Foto profile itu sekarang adalah foto anaknya. Foto anaknya yang kira-kira berumur 2 tahunan sedang tertawa lepas. Semakin perih aku melihat tawa anak kecil itu. Dulu sekitar beberapa bulan yang lalu, foto profile itu memuat fotonya beserta anak dan suaminya. Keluarga kecil yang bahagia. Begitu penilaianku dulu ketika pertama kali aku berteman dengannya lewat Fb.

Dia adalah sahabat SMP ku. Dari kelas satu hingga kelas tiga SMP kami berteman dekat. Kemudian ketika SMA kami memilih SMA yang berbeda. Hingga saat itu hubungan pertemanan kami agak sedikit renggang karena kondisi sekolah yang berbeda. Tapi tak jarang kadang-kadang kami sering bertemu di luar sekolah tanpa sengaja.

Semenjak kami tidak "berteman" lagi, dia seolah-olah luput dari "perhatianku". Selanjutnya aku hanya mendengar kabar tentang dia dari teman-teman yang lain. Dan aku pun mulai disibukkan oleh aktifitasku. Apalagi semenjak mulai memasuki dunia perkuliahan. Dia benar-benar luput dari pemikiranku.

Hingga akhirnya kami bertemu lagi di FB. Entah siapa yang memulai duluan mengajak pertemanan di FB dia atau aku. Aku lupa. Ketika dia sudah menjadi teman Fb ku, aku baru tahu bahwa dia telah memiliki anak dan suami. Mereka kelihatan serasi dan bahagia ditambah lagi dengan kehadiran anaknya yang kelihatannya sangat lucu walaupun aku belum pernah bertemu dia secara langsung sejak kami mulai memasuki dunia perkuliahan. Karena sejak saat itu dia tidak pernah lagi pulang ke kota tempat kami dulu bersekolah. Menurut cerita dari teman-teman yang lain, dia dan keluarganya sudah pindah ke luar pulau.

Ketika aku mengadakan reuni dengan beberapa teman-teman SMP ku, dia menjadi salah satu pembicaraan kami. "Bahagia banget si W sekarang ya...". Begitu komentar salah satu temanku. "Kapan ya kita bisa seperti dia.Punya anak dan suami yang mapan lagi..".  Kemudian dia pun lenyap lagi dari pikiranku.

Hingga suatu ketika, salah satu teman SMP ku yang lain bertemu denganku dan bercerita tentang dia.

"Aku kemaren di Jakarta ketemu sama W. Dia sekarang kurus. Kurus banget..."

"Kasian si W...dia sekarang pisah ranjang sama suaminya. Suaminya selingkuh sama mantan pacarnya dulu.."

"Kok bisa.." Aku yang ketika itu sangat kaget.

"Iya...ini udah yang kedua kalinya suaminya ketahuan selingkuh. Dulu juga sempat ketahuan sama mantannya itu juga. Tapi waktu itu dia memaafkannya. Tapi sekarang dia udah gak bisa memaafkan suaminya lagi. Dia mau minta cerai..."

Aku yang ketika itu sangat terkejut. "Emangnya mantan suaminya itu gak tau kalo dia udah punya istri?"

"Tau...jadi ceritanya, dulu mereka pacaran ketika masih kuliah. Trus yang perempuan di jodohkan sama orang tuanya. Nah....jadinya si laki-laki kecewa dan patah hati. Trus dia kenalan sama si W. Baru 3 bulan kenal langsung ngajak nikah. Tapi, si laki-laki baru jujur cerita tentang masa lalunya 1 hari sebelum nikah. Waktu itu si W seh berpikir positif aja."

Lagi-lagi aku terkejut mendengar cerita temanku itu.

"Sekarang perempuan itu udah cerai sama suaminya. Dan mulai lagi dekat sama suami W. Suami si W mungkin karena masih cinta atau belum bisa melupakan sepenuhnya si mantan akhirnya mereka diam-diam berhubungan sampai akhirnya ketahuan sama si W. Trus yang lebih menyakitkan lagi suami W pernah bilang ke si W kalo dia udah gak sayang lagi sama si W...ckckckck...miris ya..."

Aku hanya bisa tertegun mendengar kisah teman SMP ku si W.W anak yang baik,  cantik, agak sedikit keras kepala tidak jauh berbeda dariku. W sangat pemurah. Dia tidak segan-segan memberi hadiah untuk teman-temannya.

Memori-memori masa SMP kami seperti berputar-putar kembali di benakku sejak tahu cerita tentang si W. Aku seperti bisa merasakan apa yang dirasakan si W. Si W pasti sekarang sangat tersiksa. Dan aku sangat benci pada suaminya walaupun aku belum pernah bertemu secara langsung. Dan orang yang bersalah menurutku adalah mantan pacar suami si W ini. Kenapa dia hadir kembali ditengah-tengah kebahagiaan W dan suaminya.

Sekarang sepertinya mereka sudah benar-benar berpisah. karena aku lihat di FB si W tidak ada lagi foto mereka bertiga. Aku bisa merasakan apa yang dirasakan W. Walaupun aku tidak pernah bertemu lagi dengan si W atau pun berkomunikasi secara langsung dengan si W. Tapi aku yakin W temanku pasti kuat menghadapi semua ini.

Aku menilai bahwa suami si W adalah seorang pecundang. Laki-laki yang tidak bertanggung jawab terhadap komitmen yang telah dibuatnya sendiri. Ketika dia berani memutuskan menikah dengan seseorang pada saat itu sebenarnya dia sedang membuat sebuah perjanjian suci dengan Tuhan. Karena menikah adalah ibadah bukan sebuah rutinitas wajib yang harus dijalani manusia ketika memasuki usia dewasa. Biarlah Tuhan yang berhak menjadi hakim yang seadil-adilnya. Aku yakin suatu saat si W akan menemukan kembali kebahagiaannya setelah dia di zolimi oleh orang lain.

Setelah membuka dinding FB si W aku kembali melihat diriku. Apakah aku akan sanggup jika aku diposisi W? Apakah aku akan kuat dan tetap bertahan dengan status janda beranak satu di usia yang masih sangat muda? Entahlah...Aku hanya mampu berdoa pada Yang Maha Kuasa agar aku dipertemukan pada cinta yang kuat. cinta yang takkan pernah goyah oleh badai sekalipun. Cinta yang akan tetap bertahan walaupun di luar sana begitu banyak godaan. Cinta yang konsisten. Cinta yang berpegang teguh pada komitmen. Karena menurutku keputusan menikah adalah suatu perjanjian pada Tuhan dan bukan untuk dipermainkan. Menikah adalah ibadah. Oleh sebab itu jangan pernah bermain-main dengan kata "menikah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun