Mohon tunggu...
Michael Gunadi Widjaja
Michael Gunadi Widjaja Mohon Tunggu... profesional -

L'ART POUR L'ART

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SIZE: "IT DOESN’T MATTER!"

28 Mei 2011   17:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:06 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SIZE: "IT DOESN'T MATTER!"

by: Michael Gunadi Widjaja

Kecil, acapkali dikonotasikan sebagai sesuatu yang inferior. Lemah, sangat remeh, kurang bermakna, dan bahkan sering pula dikonotasikan sebagai hal yang “merendahkan” dan bahkan “memalukan” serta memilukan. Simak saja ujaran seperti berikut ini :…”ah,badannya terlalu kecil untuk menjadi bintang bola basket…” atau juga..” wah, payah, anu suamiku ukurannya kecil…”.

Di sisi yang lain ada semacam retorika yang merupakan penghiburan bagi konotasi inferior tentang kecil.Kita sering mendengar ungkapan seperti : Kecil-kecil cabe rawit….atau juga celotehan semacam : ….biar kecil yang penting goyangannya. Jadi rupanya,tepat juga adagium yang mengatakan SIZE: "IT DOESN’T MATTER!"

GUITALELE & UKULELE

(dokumentasi pribadi)

Konotasi makna bukan sekedar persepsi individual.sampai batas tertentu persepsi individual dapat menjadi persepsi komunal.Dengan demikian,sangat mungkin terjadi adanya persepsi publik bahwa yang kecil pasti inferior.Ini tentu tidak sejalan dengan realita yang dihadapi orang jaman sekarang.Sebuah realita yang sangat fatal jika hanya ditelaah secara dikotomis belaka.Nampaknya perlu ada upaya menyemburtkan persepsi yang lebih baik dari sekedar dikotomis.Dan pencerahan semacam ini dapat dimulai dengan memberi persepsi yang seimbang terhadap makna sebuah kata.

Persepsi makna kata yang seimbang,dapat dimulai dari ranah seni.Sebuah ranah yang mampu mensublimasi sampai pada tingkat subtilitasnya,dari semua kebutuhan dan kehausan rasa dan karsa manusia.Musik sebagai cabang seni juga menjadi media yang layak untuk menyeimbangkan persepsi guna mendapatkan pandangan menyeluruh akan makna kata.Dengan daya afeksinya yang luar biasa.musik mampu mencerahkan makna.Sebab jika sebuah kata hanya dimaknai secara picik,maka akan banyak akibat yang ditanggung khalayak,khususnya mengenai kebijakan dalam tatanan hidup bermasyarakat.

Adalah Jake Shimabukuro. Pria berperawakan kecil. Jake Shimabukuro adalah seorang pemusik.Bahkan seorang virtuoso musik yang lebih dari sekedar artis musik.Nama Jake Shimabukuro mengisyaratkan adanya darah campuran Jepang – Amerika dalam diri Jake.Jake memulai kiprah musiknya dari tempat btinggalnya di Hawaii.Dan yang di lakukan Jake sangat tidak biasa.Jake tidak menyanyi,tidak bermain gitar ataupun piano.Melainkan mengeksplorasi total sebuah…..UKULELE !

Read more: http://imajiner07.blogspot.com/2013/08/size-it-doesnt-matter-by-michael-gunadi.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun