Mohon tunggu...
Michael Gunadi Widjaja
Michael Gunadi Widjaja Mohon Tunggu... profesional -

L'ART POUR L'ART

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Art of Human Life... (Tru - Tru)

9 April 2011   14:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sweet Dancer

The girl goes dancing there

On the leaf-sown, new-mown, smooth Grass plot of the garden; Escaped from bitter youth, Escaped out of her crowd, Or out of her black cloud. Ah, dancer, ah, sweet dancer!

If strange men come from the house To lead her away, do not say That she is happy being crazy; Lead them gently astray; Let her finish her dance, Let her finish her dance. Ah, dancer, ah, sweet dancer!

(By: William Butler Yeats)

13023591011637583048
13023591011637583048
Kehidupan manusia dapat dimaknai sebagai sebuah metamorfosa. Sublimasi kejatidirian dalam rentangan waktu.Metamorfosa kehidupan itu sendiri adalah sebuah proses.Proses yang mungkin tak akan pernah usai.Dalam metamorfosa dan sublimasi jatidirinya,manusia membutuhkan sebuah ranah.Ranah yang dapat mengungkap relungnya.Ranah yang dapat ikut dalam persetubuhan dan ketelanjangan asanya.Ranah yang juga sekaligus perwujudan esensi jiwanya yang paling subtil.Ranah itu adalah seni.

Maka tak berlebihan kiranya jika kehidupan,dengan segala sublimasi dan metamorfosanya,adalah sebuah TARIAN. Dan memang manusia dalam pengembaraannya tak luput dan tak pupus bersenggama dengan tarian hidupnya.Ada tari kebahagiaan kelahiran.Tari asmara.Tari aroma birahi.Dan tari kematian.Semuanya dalam bingkai estetis yang lazim dikenal sebagai SENI HIDUP. The Art of Human Life. Tru Tru Dance berpijak pada

13023387131600036920
13023387131600036920
pandangan sedemikian.Tru tru sendiri hanyalah sebuah bunyi onomatopoetis.Sekedar celoteh.Musik Tru tru dance berkisah tentang tarian dalam kehidupan manusia.Musik Tru tru dance diperuntukkan bagi gitar tunggal berdawai nylon.Sebagai pengejawantahan makna bahwa manusia sebetulnya tunggal dalam pengembaraannya di dunia.Manusia hanya ditemani dawai-dawai Ilahi.dan sebagaimana gitar,manusia pada hakekatnya adalah sederhana.Namun kesederhanaannya, jika telah manunggal dengan sang Ilahi mampu menghasilkan begitu banyak subtilitas pemaknaan. Musik Tru tru dance diawali dengan rangkaian frase bernuansa gubahan musik klasik.Memiliki makna bahwa pada awalnya manusia membawa akar budaya dalam eksistensinya.Alar budaya yang menjadi klasik dalam ranah kultural keberadaan asalnya.Kemudian musik berubah menjadi membara dan “panas”.sangat kental nuansa sexuil.Hal ini sebagai pemaknaan bahwa dalam esensi subtilitas jiwanya,sex adalah sebuah keutamaan.Meski sex seringkali juga sebuah keniscayaan.Nuansa sexuil yang membara dipertegas dengan nuansa musik tradisional Flamenco.Flamenco sendiri memiliki aroma FLAMAN atal FLAME,MEMBARA,yang amat kental. Setelah bergulat dalam ftasr yang membara.terdapat frase yang mirip dengan etude atau latihan penjarian,Ini sebagai lambang bahwa dalam kegidupannya,manusia murlak memerlukan latihan.Latihan sebagai adaptasi terhadap segala macam fenomena hidup yang dihadapinya.Frase etude ini selesai dengan sebuah jeda pendek.Bahwa apapun bentuk adaptasinya,semestinya manusia meluangkan waktu meski hanya sejenak untuk ber “diam”.Musik Tru tru dance diakhiri dengan mengulang lagi frase bagian pertama.Untuk senantiasa mengingatkan bahwa bagaimanapun dan apapun macam pengembaraannya hidup manusia tak dapat terlepas dari akar budaya asalnya. Mendengar,mendengarkan dan menikmati musik Tru tru Dance diharapkan memiliki pencerahan makna tentang hakekat hidup.Yang adalah tarian,nuansanya dapat jingga,tak selalu putih,dan senantiasa ditemani dawai Ilahi yang setia.
Finally.. its my Tru-tru..

Tru-Tru adalah salah satu Komposisi saya. Tentang suka duka seorang penari. Ada kegelisahan, romantisme, erotika dan juga latihan sebagai menu harian.Untuk solo classical guitar.saya memainkannya sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun