Orang kebanyakan hanya mengenal jenis musik seperti klasik,pop,jazz dan rock.Belum banyak orang yang mengenal dengan apa yang disebut musik kontemporer.Musik kontemporer memang bukanlah genre musik yang gemerlap.Musik kontemporer senantiasa mengolah lakunya sendiri untuk senantiasa menjalankan sebuah pembaharuan.Itulah mengapa keberadaan musik kontemporer seolah "terasing" di tengah hingar bingar dan gegap gempita serta gemerlapnya jenis musik yang lain.keadaan ini tidak saja terjadi di tanah air.Di negara Eropa dan Amerika Serikat pun musik kontemporer harus menikmati kesunyiannya. Musik kontemporer secara popular,dapat dimaknai sebagai musik yang mengedepani jaman.Untuk senantiasa mengedepani jaman itulah,musik kontemporer senantiasa mengupayakan hal baru.Baru dalam arti tata gramatika dan idiom bermusik.Baru dalam konsep maupun baru dalam penggunaan ragam alat musik dan eksplorasi terhadap bunyi.Tautan dari pembaharuan ini adalah revitalisasi atau pemberian "daya hidup" yang baru bagi musik tradisi.Wujud nyatanya berupa garapan musik gendhing dengan tata komposisi musik barat.Atau gamelan yang diperlakukan tidak lagi sebagai sebuah ensemble.Namun tiap piranti gamelan dapat berdiri sendiri.Tentu dengan teknik permainan yang mengeksplorasi bunyi dengan cara baru. Nilai positif dari pertumbuhan musik kontemporer adalah hidupnya kembali musik tradisi.Musik tradisi seolah mendapat "baju baru" untuk bersama-sama berbicara dengan sama lantang pada blantika musik dunia.Di Indonesia,ada tiga tokoh utama musik kontemporer.Almarhum Sapto Rahardjo.Mas Slamet Abdul Sjukur dan Ben Pasaribu. [caption id="attachment_76609" align="aligncenter" width="300" caption="Alm.Sapto Raharjo"]
- Nerhen Surasura : untuk perkusi dan tape yang berisi rekaman mantra dukun
- Patotorhon Samboan (1992)
- Imaginary Ceremony (1989) yang adalah karya untuk tiga instrumen apapun.Dipentaskan pada pertemuan komponis International Gaudeamus di Amsterdam
Perkenalan saya dengan Ben Pasaribu berawal sejak Ben menjadi pimpinan redaksi jurnal berkala SVARA.yakni Jurnal yang sekaligus form bagi para komponis kontemporer.Yang menghubungkan komponis di Indonesia dengan komponis di lain-lain negara.Saat itu 1997 dan saya adalah komposer pemula untuk musik kontemporer.Mas Ben dan almarhum Mas Sapto Rahardjo membimbing saya dengan intens bagai seorang kakak.Meski jarak tempat tinggal kami sangat berjauhan.Komunikasi dan bimbingan saat itu dilakukan dengan telepon dan pengiriman komposisi via pos. Ben Pasaribu adalah pribadi yang santun.Humoris dengan humor-humor berintelektualitas tinggi.Badannya yang besar serta sikapnya yang sangat menghormati rekannya menjadikan Ben pasaribu adalah sosok bapak dalam dunia musik kontemporer Indonesia.Saat saya mewakili Indonesia pada The 20th Festival and Conference dari Asian Composer League 1999,Ben Pasaribu setia mendampingi saya dengan celotehan tentang musik.Pernah saat kami makan bersama,Ben menceritakan anekdot segar tentang pak B.J.Habibie. Kini Ben Pasaribu telah berpulang ke hadiratNya.Satu lagi tokoh besar musik Indonesia telah tiada.Yang agaknya menjadi perhatian kita adalah in memoriam Ben Pasaribu.dalam kekayaan nuansa karyanya.Dan tujuan luhur agar musik tradisi nusantara dapat berkata lebih lantang di forum musik dunia. Mas Ben.....selamat jalan sahabat....mainkan gondangmu bersama nyanyi dan sangkakala surgawi Read more: http://imajiner07.blogspot.com/2013/08/in-memoriam-ben-pasaribu-by-michael.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H