Petualang di mulai dari titik 0 hulu sungai Ciliwung yang berada tersembunyi panorama alam perkebunan teh dan pinggiran hutan lindung puncak.
Kiryono seorang pegiat lingkungan dan petani benih kopi menyambut peserta Koko Jali, Wisata Kebhinekaan Biji Kopi dengan bajigur, pisang rebus, ubi, dan tidak ketinggalan talas Bogor. Sambil mencerita latar belakang terbentuknya kelompok tani hutan kopi Cibulao.
"Dulu tahun 2000, meskipun desa kami berada di  hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, tetapi mengalami kesulitan air pada musim kemarau. Sebaliknya, saat musim penghujan menjadi sering longsor," kata Kiryono.
Hal tersebut menurut Kiryono disebabkan karena kurangan tanaman pohon di lingkungan meskipun banyak perkebunan teh atau sayur di sekitar gunung cibulao.
"Ini disebabkan karena banyak masyarakat dan pt perkebunan teh atau sayur yang sembarang membuat kebun di hutan lindung. Mereka menebang pohonya untuk menjadi kebun," penjelasan Kriyono.
"Kalau kami, Kelompok Tani Hutan Kopi Cibulao konsep beda membuat kebun kopi untuk melindungi pohon agar tidak tebang," Tegas Kriyono.
Lalu setelah peserta dari titik o Hulu Sungai Ciliwung langsung di ajak tracking menyelusuri hutan gunung Cibulao. Di sini Kriyono menujukan bagaimana tanaman kopi mutualisme dengan pohon-pohon.
"Di hutan ini, menanam biji kopi dengan sistem shade grown coffee yaitu Kopi-kopi ini adalah jenis yang ditanam di bawah naungan pohon lain. Ini bisa berarti bahwa kopi itu tumbuh di bawah pohon-pohon yang memang sengaja ditanam khusus oleh petani, atau para petani yang menanam kopinya dalam kawasan hutan penuh pepohonan yang telah ada sebelumnya --sedikit mirip dengan proses bagaimana kopi liar tumbuh, " kata Kiryono sambil berikut menjelaskan keuntungan sistem shade grown coffee. Â
Pohon-pohon yang menjadi naungan kopi ini dianggap memberi banyak keuntungan, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomisnya. Pohon-pohon ini melindungi tanaman kopi dari terik matahari yang bersinar terlalu panas. Ini membantu menjaga suhu tetap rendah dan stabil, sementara daun-daun yang jatuh dari pohon akan membuat tanah tetap lembab.Â
Pohon-pohon kopi yang tumbuh di bawah naungan dan kondisi seperti ini pada umumnya akan matang lebih lambat sehingga buah cherry-nya pun menjadi lebih matur seutuhnya, lalu benar-benar bisa mengembangkan karakter rasanya yang kompleks dengan lebih sempurna.