Mohon tunggu...
Max Andrew Ohandi
Max Andrew Ohandi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Saya seorang penulis dan social enterpeneur

Saya superhero kocok yang berprofesi sebagai Jurnalis Warga\r\n\r\nFacebook : Max Andrew & Newhope \r\nTwitter : @maxandrewohandi\r\n\r\nHuhaaa....@Pahlawan Bertopeng :P

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Wisata Kebhinekaan Biji Kopi

8 Agustus 2019   20:03 Diperbarui: 8 Agustus 2019   20:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petualang di mulai dari titik 0 hulu sungai Ciliwung yang berada tersembunyi panorama alam perkebunan teh dan pinggiran hutan lindung puncak.

Kiryono seorang pegiat lingkungan dan petani benih kopi menyambut peserta Koko Jali, Wisata Kebhinekaan Biji Kopi dengan bajigur, pisang rebus, ubi, dan tidak ketinggalan talas Bogor. Sambil mencerita latar belakang terbentuknya kelompok tani hutan kopi Cibulao.

"Dulu tahun 2000, meskipun desa kami berada di  hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, tetapi mengalami kesulitan air pada musim kemarau. Sebaliknya, saat musim penghujan menjadi sering longsor," kata Kiryono.

Hal tersebut menurut Kiryono disebabkan karena kurangan tanaman pohon di lingkungan meskipun banyak perkebunan teh atau sayur di sekitar gunung cibulao.

"Ini disebabkan karena banyak masyarakat dan pt perkebunan teh atau sayur yang sembarang membuat kebun di hutan lindung. Mereka menebang pohonya untuk menjadi kebun," penjelasan Kriyono.

dokpri
dokpri

"Kalau kami, Kelompok Tani Hutan Kopi Cibulao konsep beda membuat kebun kopi untuk melindungi pohon agar tidak tebang," Tegas Kriyono.

Lalu setelah peserta dari titik o Hulu Sungai Ciliwung langsung di ajak tracking menyelusuri hutan gunung Cibulao. Di sini Kriyono menujukan bagaimana tanaman kopi mutualisme dengan pohon-pohon.

"Di hutan ini, menanam biji kopi dengan sistem shade grown coffee yaitu Kopi-kopi ini adalah jenis yang ditanam di bawah naungan pohon lain. Ini bisa berarti bahwa kopi itu tumbuh di bawah pohon-pohon yang memang sengaja ditanam khusus oleh petani, atau para petani yang menanam kopinya dalam kawasan hutan penuh pepohonan yang telah ada sebelumnya --sedikit mirip dengan proses bagaimana kopi liar tumbuh, " kata Kiryono sambil berikut menjelaskan keuntungan sistem shade grown coffee.  

Pohon-pohon yang menjadi naungan kopi ini dianggap memberi banyak keuntungan, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomisnya. Pohon-pohon ini melindungi tanaman kopi dari terik matahari yang bersinar terlalu panas. Ini membantu menjaga suhu tetap rendah dan stabil, sementara daun-daun yang jatuh dari pohon akan membuat tanah tetap lembab. 

Pohon-pohon kopi yang tumbuh di bawah naungan dan kondisi seperti ini pada umumnya akan matang lebih lambat sehingga buah cherry-nya pun menjadi lebih matur seutuhnya, lalu benar-benar bisa mengembangkan karakter rasanya yang kompleks dengan lebih sempurna.

dokpri
dokpri
Pohon-pohon yang menaungi tanaman kopi juga bisa menambah asupan nitrogen alami ke tanah. Jika tanah tidak mendapat banyak nitrogen, maka solusi yang banyak diambil petani umumnya adalah yang sudah umum kita temui: dengan menambahkan pupuk (yang seringkali berbahan kimia) ke tanah. Pohon-pohon di sisi lain bisa mengurangi risiko erosi tanah pada saat musim hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun