Pertanyaannya, bagaimana remaja-remaja itu bisa menggambarkan adegan seks secara detail?Â
Tentu, kita tak bisa menduga-duga atau menuduh sembarangan. Hanya saja, mengapa mereka terjerumus begitu jauh. Masuk ke kancah literasi yang 'belok' dan nyaris semua tulisan mereka berada pada daftar tertinggi untuk rating --cerita yang paling banyak dibaca.Â
Apakah dunia literasi di Indonesia sebegitu bablasnya hingga tanpa pengawasan?
Literasi tanpa batas, cerita dewasa tak lagi indah dalam balutan diksi. Semua serba bebas dan vulgar.Â
Itulah gambaran literasi Indonesia saat ini. Kita tak akan bisa menolak dan membantah. Sebab, semua terpampang dengan jelas. Siapapun dapat menikmatinya kapan saja dan di mana saja.Â
Apakah pemerintah tak mampu mewadahi mereka sehingga banyak penulis menjadi 'belok'?
Terlalu banyak pertanyaan namun tak ada satupun jawaban yang bisa kita beri untuk solusi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H