Mohon tunggu...
Martha Andival
Martha Andival Mohon Tunggu... Freelancer - About Me

Hiduplah Untuk Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka di Tepi Langit

23 Februari 2020   11:32 Diperbarui: 23 Februari 2020   11:31 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun yang berjatuhan dalam balutan angin

Menari riang 

Terombang bersama pagi

Nun di sana

Jejak malam masih menorehkan luka

Sayatan belum juga mengering

Polah tangan mereka masih bergerak

Diam

Hening 

Sepi

Membisu 

Kaku

Semua menjadi luka untuk langit

Semua menjadi catatan untuk langit 

Kematian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun