Mohon tunggu...
Marsella Retno Asih
Marsella Retno Asih Mohon Tunggu... -

\r\nmy email: \r\nberuang_batmen@yahoo.com\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pobia Komitmen Pada Pria

28 Januari 2011   03:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:07 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

‎​SETIAP orang bisa mengidap fobia tertentu, misalnya takut terhadap ketinggian, ruang sempit, badut, sampai selai kacang. Tapi, yang paling menjengkelkan adalah jika Anda ternyata berkencan dengan lelaki yang fobia terhadap komitmen.

Ironisnya, tidak sedikit perempuan yang terjebak dan menghabiskan banyak waktu untuk memperjuangkan hubungan tanpa masa depan. Padahal, jika mau membuka hati, dalam jangka waktu selama itu Anda bisa saja menemukan cinta sejati.

Namun, drama yang tercipta dengan lelaki yang takut terhadap komitmen memang mampu memikat, menggoda, dan memerdaya. Anda terlalu enggan untuk berhenti berharap bahwa suatu hari nanti ia akan bertekuk lutut dan menyerah.

Lantas, bagaimana kita bisa tahu seseorang memang layak diperjuangkan atau cuma menyia-nyiakan waktu yang berharga? Bagaimana cara mengetahui seorang lelaki tidak berniat untuk berkomitmen terhadap Anda?

Intinya, ketika dua orang benar-benar saling menyukai, mereka secara otomatis memberlakukan 'prinsip investasi seimbang.' Dengan kata lain, kedua pihak sama-sama mencurahkan waktu, tenaga, dan emosi yang sama banyaknya dalam sebuah hubungan. Jika kadar tersebut timpang, boleh dikatakan salah satu pihak tidak seserius pihak lainnya.

Nah, berikut ini adalah sejumlah tanda yang mengindikasikan seorang lelaki takut berkomitmen:

Bersikap pasif
Jika selama ini selalu Anda yang harus mengambil inisiatif untuk mengirim e-mail, SMS, atau meneleponnya, ada baiknya mulai mempertanyakan keseriusan lelaki itu dalam menjalin hubungan. Apalagi, jika dia tidak kunjung memperlihatkan niat menghubungi Anda lebih dulu setelah komunikasi terputus selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.

Jika begitu, ada baiknya memberikan dia ruang untuk sementara waktu. Sebab, semakin dikejar, lelaki yang fobia terhadap komitmen biasanya kian menarik diri. Tunggu sampai dia mulai berusaha menghubungi Anda lebih dulu. Namun, jangan terburu-buru menangkap umpan yang dilempar. Tunggu beberapa waktu sebelum membalas.
Rencana mendadak
Lelaki yang fobia terhadap komitmen suka membuka diri terhadap banyak opsi. Jadi, dia memiliki kecenderungan untuk membuat rencana di menit-menit terakhir. Dia mungkin tidak menolak usul yang telah Anda buat jauh-jauh hari. Tapi, dia sendiri tidak akan repot-repot mengajak Anda melakukan sesuatu lebih dulu.

Untuk menghadapinya, buat rencana bagi diri Anda sendiri. Nikmati hidup, pergilah bersenang-senang. Dengan demikian, Anda akan terlihat lebih aktraktif dan tidak tergantung di matanya. Jangan membatalkan rencana yang sudah Anda buat bersama teman-teman, cuma supaya bisa berduaan dengannya. Jika benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama Anda, dia harus belajar membuat jadwal. Biarkan dia mengejar-ngejar Anda.

Orang luar
Ketika lelaki belum siap berkomitmen, dia akan berusaha memisahkan Anda dari dunia kerja, teman-teman, serta keluarganya. Jika Anda telah berkencan nyaris enam pekan dan belum bertemu satu pun orang yang berarti baginya, dia jelas belum merasa yakin tentang Anda.

Jika suatu kali dia menelepon, katakan bahwa Anda ingin bertemu teman-temannya. Tawarkan ajakan kencan berkelompok dengan teman-temannya dan teman-teman Anda. Apabila seorang lelaki sungguh-sungguh menyukai Anda, ia tak akan sabar menunggu kesempatan untuk memperkenalkan kekasihnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun