Nah, ini yang agak lucu, menurut saya. Di usia saya yang, menurut pandangan umum, udah gak jamannya lagi ngefans-ngefansnan sama idol, saya malah jatuh hati sama mereka. Dan, ya ampun, saya juga jilbaber. Yang saya tau sesama jilbaber mungkin akan memandang aneh sama saya.
Sebenarnya, saya nggak punya artis idola. Suju juga bukan. Lagu-lagu mereka juga nggak banyak yang saya koleksi. Cuma lagu-lagu yang ngebeat aja, yang jadi temen saya kalo lagi jadi Upik Abu di rumah. Itu pun belum melebihi jumlah lagunya BSB, yang masih belum terkalahkan sebagai favorit saya sampe saat ini. Trus kenapa dong saya bisa jatuh hati? Ngg, kata-kata jatuh hati rasanya agak sedikit berlebihan ya.. Dan sedikit menyeramkan. Hihi. Coba, nggak menyeramkan gimana gitu, bukan fans tapi bisa jatuh hati? Oke, abaikan.
Kapan tepatnya saya juga lupa.Tapi yang saya ingat, waktu itu saya lagi berada di titik jenuh dari semua hal yang lagi mengepung saya. Cieeee, titik jenuh. Masalah kerjaan sampe kehidupan pribadi. Rasanya stag di sana aja, gak ada progress apa-apa. Saya bahkan udah lama nggak liat apalagi ngerevisi dreambook saya.
Sehari-harinya saya cuma kerja, pulang, ngerjain pekerjaan rumah sekedarnya, trus nonton atau main game. Hobi utama saya seperti menulis, membaca dan belajar udah gak lagi saya jabanin. Jangan ditanya lagi deh udah berapa kali saya menamatkan Tumblebugs atau udah setinggi apa Tree of Wisdom saya di Plants Vs Zombies. Bahkan parahnya, saya malah udah mulai jadi tukang ngeluh. Enggak terang-terangan dan vokal, sih. Tapi saya yakin, kalau ada orang yang punya kemampuan bisa ngedengar pikiran dan dia berdiri minimal lima menit aja di samping saya, abis itu dia pasti bakal langsung periksa telinga ke dokter spesialis THT. Otak saya berisik soalnya, hihi.
Berhubung sekarang hobi utama saya udah beralih jadi nonton, dan di Suju, saya cuman tau sama Donghae, karena sekali pernah nonton dramanya yang judulnya Panda itu, maka mulai deh, saya search mana tau dia juga pernah main drama or film yang lain. Seperti biasa kalau saya udah ngegoogling, googlingan saya suka ngelantur kemana-mana. Sampe ke sejarah-sejarahnya Suju segala. Tambahan, saya suka sama lagu Suju yang dikasih judul No Other, sering diputer di rumah karena kebetulan emang ada di playlist. Saya gak tau mereka ngomong apa, tapi dengerin lagu ini bikin hangat hati. Cieeileeee. Hahaha. Pentesan aja bikin hangat hati. Hasil perburuan saya sama si Mbah mengatakan kalau liriknya adalah tentang orang yang lagi jatuh cinta dan cintanya pun berbalas.
Beruntung banget, BuKet Carano ternyata penggemar Suju, jadi saya pun bebas bisa nanya-nanya apa aja. Dari hasil nodong-nodong nanya sama BuKet ditambah search internet, saya menemukan artikel yang membuat saya terdiam dan menyadari betapa bodohnya saya. Artikel tentang Donghae dan Kyuhyun dan gimana perjuangan mereka meraih apa yang sekarang mereka dapatkan. Bukan berarti member Suju yang lain perjuangannya nggak ampun-ampunan juga kayak dua orang ini, tapi kebetulan, dua orang ini yang kisahnya berkesan buat saya.
Pertama, mari kita liat Donghae. Atau Ikan? Hihi, itu gelarnya. Awalnya, Donghae maunya jadi pemain sepak bola. Tapi sang ayah menyarankan dia agar menjadi penyanyi saja. Donghae pun menurut. Karena emang dia juga suka menari dan menyanyi. Dia lantas menjalani masa training yang panjang, 6 tahun, yang diwarnai dengan acara gagal debut segala. Setelah debut bersama Suju, masih di awal-awal banget, ayahnya meninggal karena kanker otak.
Ini mengingatkan saya sama ayah. Apa yang sekarang saya raih, adalah impian ayah saya ketika saya masih umur 7 bulan di kandungan ibu saya. Heuuu.. sedikit banyak kita punya kemiripan, tapi bukan di bagian yang meninggalnya itu sih. Bukan juga di bagian di mana dia dengan sukarelanya menjalani training sampai akhirnya debut. Bukan. Karena saya, ketika nggak sengaja nyemplung di dunia ini, saya malah berusaha sekuat tenaga agar bisa pindah jurusan. Hahaha. Baru setelah saya bekerja kira-kira setahunan, ibu menceritakan semuanya. Saat itu, saya bisa ngerasain gimana perasaan ayah saya.
That’s why, saya enggak pernah bisa ngebayangin gimana kalau saya yang jadi Donghae. Ngebayangin hidup yang saya jalani ternyata bukan hanya mimpi saya saja, tapi juga mimpi ayah saya, orang yang paling berarti dalam hidup saya, tapi ketika saya sudah di puncak, orang itu sudah gak ada lagi sehingga saya nggak bisa menunjukkan padanya kalau mimpinya telah menjadi kenyataan.
Siaran tanggal 27 April dari MBCSpecial Super Junior, “Dreaming of K-POP Legend” menampilkan para anggota tampil di konser independen mereka di Paris, Perancis. Di saat itu pula Donghae mengungkapkan cerita tentang ayahnya ketika masih ada di dunia ini.