sendiri
di kesunyian ini
angin datang menderu
membelah setiap sudut
sudut yang belum pasti terbangun oleh angan yang fana
sudut yang kian retak merana oleh zaman
sebelum kanvas dinding mengelupas
dan cacing tanah menembus
jadikan tempat ini sebagai prasasti kita
menguntai harapan, mimpi dan cinta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!